Suara.com - Menyambut bulan Ramadhan, umat muslim akan terlebih dahulu menikmati bulan Syaban. Di bulan ini, ada momentum Nisfu Syaban, atau pertengahan bulan Syaban dengan amalan yang sangat mustajab. Amalan-amalan ini banyak disampaikan para pemuka agama termasuk ustad Adi Hidayat.
Tahun ini, bulan Syaban dimulai pada Rabu, 22 Februari 2023. Itu artinya, pertengahan bulan Syaban atau tanggal 15 Syaban akan jatuh pada Rabu, 8 Maret 2023 dengan malam Nisfu Syaban jatuh pada Selasa, (7/3/2023) malam.
Ustad Adi Hidayat dalam akun Youtube resminya Adi Hidayat Official menyampaikan amalan mustajab yang paling banyak dilakukan Rasulullah saat bulan Syaban adalah puasa.
“Nabi Muhammad Saw. saat masuk bulan Syaban punya kebiasaan meningkatkan amalan beliau. Amalan yang paling spesifik yang paling banyak dikerjakan oleh Nabi ternyata adalah puasa,” ujar dia.
Baca Juga: 10 Ucapan Minta Maaf Saat Nisfu Syaban, Cocok Dibagikan ke Grup Keluarga
Kebiasaan puasa Nabi ini sempat membuat para sahabat keheranan. Bahkan Nabi berpuasa dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan saat bulan Rajab. Saat ditanya oleh para sahabat, Nabi pun menjawab bahwa amalan-amalan manusia disampaikan secara langsung kepada Allah Swt saat bulan Syaban.
“Dengan demikian, saat amalanku diangkat, aku ingin sedang dalam keadaan berpuasa,” demikian ucap ustad Adi Hidayat menirukan sabda Nabi Muhammad Saw.
Sayangnya, banyak umat muslim tidak menyadari hal ini. Alih-alih menambah kualitas dan kuantitas ibadah, banyak sekali warga muslim yang justru sibuk mengejar dunia sehingga tidak punya amalan yang cukup untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Ustad Adi pun berpesan kepada umat muslim untuk terus mempersiapkan bekal amalan-amalan saleh menuju bulan Ramadhan. Jika sudah demikian, diharapkan saat bulan suci nanti, umat muslim tetap memiliki ruh dan tenaga untuk beraktivitas.
Ustad Adi Hidayat juga memberikan penekanan tentang pentingnya meneladani Rasulullah dalam setiap amalan yang dikerjakan umat muslim. Rasulullah yang telah dijamin surga oleh Allah tetap mengupayakan yang terbaik.
Baca Juga: Amalan Rasulullah SAW di Malam Nisfu Syaban
“Beliau tetap konsisten berpuasa dan beramal saleh kendati telah ada jaminan menjadi penghuni surga. Kemudian Rasul juga menjaga diri untuk tidak berbuat maksiat dengan berpuasa. Jika bermaksiat maka takut batal puasanya. Sudah baik amalnya disampaikan dalam keadaan terbaik pula,” imbuhnya.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni