Suara.com - Kualitas sperma dan sel telur sangat mempengaruhi berhasil tidaknya kehamilan. Selain itu, rupanya frekuensi berhubungan seks juga harus diperhatikan.
Pasangan yang sedang mendambakan buah hati disarankan untuk tidak terlalu sering melakukan hubungan seksual. Apalagi melakukannya setiap hari, justru bisa merusak kualutas sperma.
"Frekuensi hubungan seks yang terus menerus, setiap hari, menjadi tidak hamil. Hampir dipastikan tidak hamil karena spermanya habis. Hari ini hubungan seks, besok hubungan seks lagi, spermanya sudah tidak berkualitas," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)., dikutip dari video di akun Instagram pribadinya, Senin (6/3/2023).
Ia menyarankan, frekuensi yang tepat untuk berhubungan seksual setidaknya dua kali sehari.
Baca Juga: Seks di Dalam Air Memang Menantang, Tapi Bahaya Gak Sih? Pakar Bilang Begini
"Kalau mau hamil harus selang-seling. Hari ini hubungan, besok tidak, besok lagi hubungan. Itu syarat penting," tegas dokter spesialis kandungan itu.
Selain kualitas sperma jadi menurun, hubungan seksual setiap hari juga berpotensi 'menggugurkan' calon bayi tanpa disadari perempuan itu sendiri.
Dokter Hasto menjelaskan, bila pasangan melakukan hubungan seksual ketika si perempuan sedang masa subur, maka kemungkinan sperma dan sel telur akan bertemu dan berkembang menjadi calon bayi atau embrio.
Embrio tersebut masih akan menempel di dinding rahim selama 1-5 hari pasca terbentuk.
"Tapi menempelnya masih sangat rawan. Sehingga kalau habis masa subur langsung hubungan seks, terus kontraksi, orgasme. Sperma juga mengandung prostaglandin, jadi begitu disemprotkan ke rahim, kontraksi, perutnya mules, hamil yang masih kecil gak jadi lagi," jelasnya.
Baca Juga: Anya Geraldine Penasaran Efek Sperma Muncrat ke Muka, Mama-mama NTT Ngomel Masuk Sekolah Jam 5 Pagi
Akibatnya, embrio yang masih lemah itu justru mati akibat keberadaan sperma baru. Perempuan pun kemungkinan besar akan kembali menstruasi.
"Karena semangat bulan madu gak jadi lagi hamil, menstruasi lagi. Makanya jangan terlalu semangat kalau bulan madu," pesan dokter Hasto.