Suara.com - Indah Permatasari akhir-akhi ini menjadi sorotan setelah membuat Instagram Story yang diduga menyindir sang ibu, Nursyah.
Melalui akun Instagram pribadinya, Indah Permatasari diduga menyenggol ucapan sang ibu yang sebelumnya membandingkan dirinya dengan suami adiknya.
Dalam Instagram Storynya, Indah Permatasari tampak mengunggah foto close up dirinya. Sementara itu dalam foto tersebut terdapat keterangan kalau dunia terkadang pilih kasih.
"Bobok ah, Daripada memikirkan duniawi yang kadang pilih kasih. Cuakz," tulis Indah Permatasari dalam Instagram story beberapa waktu lalu.
Unggahan tersebut lantas menjadi sorotan. Beberapa warganet menilai kalau ucapannya itu untuk Nursyah yang kerap membanding-bandingkan anaknya. Padahal, kebiasaan orang tua yang membandingkan anaknya itu memberikan dampak yang buruk.
Kebiasaan orang tua yang kerap membandingkan anaknya ini juga memberikan berbagai dampak buruk. Melansir laman Firstcry Parenting, berikut terdapat beberapa dampak dari kebiasaan membandingkan anak dengan orang lain.
1. Meningkatkan persaingan saudara
Kebiasaan orang tua membandingkan ini dapat berpengaruh pada persaingan di antara saudara kandung. Anak akan berusaha terlihat lebih baik dibandingkan kaka ataupun adiknya. Bahkan, jika hal ini cukup parah dapat membuat anak berkelahi hingga berperilaku agresif.
2. Memengaruhi perilaku di masa depan
Anak yang biasa dibandingkan dengan orang tuanya dapat memengaruhi perilakunya. Anak akan menjaga jarak dari orang tuanya. Ini juga berpotensi membuat perilakunya buruk di masa depan.
3. Menutup bakat anak
Anak yang dibandingkan oleh orang tuanya akan merasa tidak dihargai. Hal ini akan menutup kemampuan bakat yang dimilikinya. Kebiasaan ini juga membuat anak kehilangan potensinya.
4. Bersikap tidak peduli
Mereka yang sering dibandingkan dengan orang tuanya dapat menumbuhkan sifat acuh. Hal ini membuat anak tidak merasa peduli dengan orang tuanya.
5. Memengaruhi interaksi sosialnya
Anak yang kerap dibandingkan akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi. Mereka akan menghindar untuk bersosialisasi di publik.
6. Memengaruhi kepercayaan dirinya
Orang tua yang kerap membandingkan anak-anaknya akan berpengaruh pada kepercayaan diri. Mereka yang sering dibandingkan akan memiliki kepercayaan diri yang rendah. Hal ini karena usaha mereka seakan sia-sia.
7. Menghancurkan harga diri
Kebiasaan dibandingkan juga mendorong harga diri anak menjadi rusak. Mereka jadi tidak mampu untuk mengerjakan sesuatu dengan baik. Pasalnya, mereka akan selalu berpikir tidak bisa memenuhi ekspektasi orang tuanya.
8. Stres
Anak yang sering dibandingkan juga akan mudah merasa stres. Sebab dibandingkan itu, akan menjadi beban bagi anak. Hal ini akan mendorong tingkat stres dalam diri anak.