Suara.com - Nisfu Syaban menjadi salah satu malam yang istimewa bagi umat Muslim. Pada malam satu ini dipercaya ada banyak amalan yang dapat dilakukan. Dikatakan, pada Nisfu Syaban tahun in akan jatuh pada Rabu, 8 Maret 2023 atau Selasa 7 Maret malam.
Salah satu amalan penting dilakukan pada malam Nisfu Syaban yaitu dengan istigfar. Rupanya, istigfar pada malam Nisfu Syaban memiliki banyak keutamaan.
Mengutip NU Online, malam Nisfu Syaban menjadi malam istimewa di mana Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa para hamba-Nya. Oleh karena itu, istigfar di malam Nisfu Syaban dipercaya dapat menghapus segala dosa dan kesalahan yang dilakukan.
Sayyid Muhammad bin Alawi seperti menjelaskan bahwa istigfar merupakan salah satu amalan utama yang harus dibiasakan umat Islam, terlebih di waktu istimewa seperti malam Nisfu Syaban.
Dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb dilansir dari NU Online dalam tulisan berjudul Tiga Amalan Sunnah di malam Nisfu Syaban dijelaskan, beristigfar dapat memberikan rezeki kepada orang yang mengamalkannya.
Tak hanya itu, istigfar juga membantu untuk memudahkan hal-hal yang sulit serta menghilangkan perasaan sedih dalam hati.
“Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran dan hadits. Pada bulan Syaban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan,” jelas Sayyid Alawi.
Dosa yang tak diampuni pada malam Nisfu Syaban
Perlu diketahui meskipun malam Nisfu Syaban istimewa, tidak semua dosa diampuni oleh Allah SWT. Hal itu karena dosa seperti musyrik atau syirik maupun orang yang munafik tidak diampuni.
Baca Juga: Amalan di Malam Nisfu Syaban Dipercaya Dosa-dosa Akan Terampuni
Bukan hanya itu, berzina serta membunuh orang tua juga menjadi bagian dari dosa yang tidak diampuni pada malam Nisfu Syaban. Hal ini dijelaskan dalam dalam hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Tirmidzi, dan Imam An-Nasa’i dari Ibnu Mas‘ud berikut.
“Abdullah bin Mas’ud bertanya, ‘Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling berat?’ Kemudian Rasulullah menjawab, ‘menjadikan suatu hal sebagai persamaan dari Allah yang telah menciptakanmu (Syirik).’ Kemudian Abdullah berkata, ‘Apalagi wahai Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Membunuh orang tuamu karena engkau takut dia makan bersamamu.’ Abdullah bertanya lagi, ‘Kemudian apalagi wahai Rasul?’ ‘Kamu berzina dengan istri tetanggamu.'”
Oleh sebab itu, disarankan bagi umat Muslim untuk terus beristigfar kepada Allah SWT. Hal ini karena pada dasarnya terkait diampunkan atau tidak dosa-dosa yang telah dilakukan kembali lagi kepada Allah SWT.