Orangtua, Begini 3 Cara Menerapkan Pola Asuh Asertif pada Anak

Risna Halidi Suara.Com
Selasa, 07 Maret 2023 | 06:35 WIB
Orangtua, Begini 3 Cara Menerapkan Pola Asuh Asertif pada Anak
ilustrasi orangtua dan anak (unsplash.com/Gabriel Tovar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengasuh dan mendidik anak merupakan proses yang panjang. Dikatakan Psikolog Anak —Desti Apryanggun, tidak ada ukuran pasti mengenai benar atau salah dalam mendidik anak.

Terlepas dari itu, orangtua terap diminta banyak mencari informasi seputar mendidik anak. Desti pun menyebut setidaknya ada tiga cara dalam gaya komunikasi pada pengasuhan anak, yakni pasif, agresif, dan asertif.

Kata Desti, orangtua yang mengadopsi gaya pasif cenderung memberi kebebasan seluas-luasnya pada anak. Dengan begitu, orangtua lebih menuruti kemauan anak di mana anak tumbuh menjadi pribadi yang sulit dikontrol dan sering melawan.

Sedangkan gaya agresif umumnya memposisikan orangtua lebih dominan sehingga banyak memaksa dan menekan anak. Orangtua yang menerapkan gaya agresif secara tak sadar kerap melontarkan kalimat perintah yang memaksa dan intimidasi.

Berhadapan dengan orangtua dengan gaya ini akan membuat anak jadi pendiam, frustrasi, dan ada pula yang berontak lalu menunjukkan sikap agresifnya di luar rumah.

Berbeda dengan gaya pasif maupun agresif, gaya asertif berada di tengah antara keduanya. Gaya asertif lebih mengedepankan komunikasi terbuka antara orangtua dan anak, jadi tidak l saling mendominasi.

Hanya saja kata Desti, orangtua harus lebih aktif untuk menggali informasi seputar kebutuhan, keinginan, dan harapan buah hati.

“Tidak hanya yang disampaikan anak, Ibu juga perlu sensitif melihat dan memahami pesan nonverbal yang diperlihatkan anak agar dapat lebih mengerti situasi yang dialaminya,” kata psikolog dari Kalbu itu.

Lebih lanjut dikutip dari siaran pers Pino Es Serut Buah, Senin (6/3/2023), berikut beberapa cara yang disarankan oleh Desti Apryanggun untuk mengembangkan gaya asertif.

Baca Juga: Ikut Menelan Imbas Polemik Impor KRL dari Jepang, Anker: Kenapa Nggak Diantisipasi Dari Dulu?!

1. Tegas Bukan Berarti Keras

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI