Ia kemudian menjalani perawatan selama 3 bulan dengan obat domperidone, obat yang membantu agar ibu mudah mengeluarkan ASI, juga terapi hormon estradiol dan progesteron. Ia juga menggunakan obat spironolactone untuk menghentikan pertumbuhan testosteron atau hormon pria.
Setelah jalani perawatan tersebut, ia bisa menyusui dengan normal hanya selama benerapa minggu. Pada akhirnya memberikan susu formula kepada bayinya karena persediaan ASI tersebut kurang.
Kasus tersebut bahkan telah dipublikasikan dalam jurnal Transgender Health. Tetapi, para ilmuwan meyakini masih dibutuhkan penelitian lebih jauh mengenai bagaimana wanita transgender bisa menyusui.