Suara.com - Millendaru atau yang dikenal Millen Cyrus disebut halu oleh netizen setelah mengaku payudaranya bisa keluar ASI.
Seperti diketahui, Millen Cyrus memang secara terbuka mengaku sebagai transgender yang sengaja mengoperasi payudara agar tampil cantik. Belum lama ini, Millen Cyrus buat pernyataan kalau payudaranya ternyata bisa mengeluarkan air susu seperti perempuan normal.
"Nipple (puting) aku justru bisa ngeluarin susu. Ini yang aku nggak pernah buka di podcast siapa pun," ujar Millen Cyrus dalam konten yang dibagikan Nexera Entertainment pada Kamis (2/3/2023).
Menurut dokter yang menangani Millen Cyrus, hal itu bisa terjadi karena hormon. Dengan keluarnya air susu dari puting payudara Millen, maka operasinya bisa dikatakan berjalan sukses.
Baca Juga: WOW! Millen Cyrus Kenalkan Suaminya? Simak Penjelasannya
"Cuman karena aku take hormon, jadi kalo kebanyakan bisa ngeluarin air susu. Dan warnanya putih, udah aku cek ke dokter," ujar Millen Cyrus.
Meski alat kelaminnya masih laki-laki, Millen Cyrus mengaku bisa menyusui anak orang.
Secara biologis, ternyata pria memang bisa mengeluarkan ASI dengam berbagai cara. Terapi hormon seperti yang dilakukan Millen Cyrus menjadi cara oaling sering dilakukan agar pria bisa menyusui.
Terapi hormon yang dilakukan kepada wanita transgender sama dengan terapi hormon yang diberikan kepada ibu yang air susunya tidak keluar setelah melahirkan. Terapi itu juga digunakan untuk ibu yang tidak melahirkan tapi perlu menyusui anak.
Kepala Transgender Surgery and Health Program di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, Dr. Mauris Garcia, pria bisa menghasilkan air susu dengan beberapa cara, misalnya pada pria yang menjalani terapi hormon untuk pengobatan kanker prostat, bahkan sampai menumbuhkan payudara. Meski begitu, air susu yang dihasilkan pria tidak bisa banyak.
Baca Juga: Millen Cyrus Baru Bilang Aslinya Seorang Lelaki di Hari ke-4 Pacaran, Lionel Lee Tercengang
Pada tahun 2017, pasangan asal Thailand pernah menjalani terapi hirmon tersebut. Ia memiliki pasangan seorang perempuan yang sedang hamil. Ia ingin bisa menyusui bayinya karena pada saat itu pasangannya tidak ingin menyusui.
Ia kemudian menjalani perawatan selama 3 bulan dengan obat domperidone, obat yang membantu agar ibu mudah mengeluarkan ASI, juga terapi hormon estradiol dan progesteron. Ia juga menggunakan obat spironolactone untuk menghentikan pertumbuhan testosteron atau hormon pria.
Setelah jalani perawatan tersebut, ia bisa menyusui dengan normal hanya selama benerapa minggu. Pada akhirnya memberikan susu formula kepada bayinya karena persediaan ASI tersebut kurang.
Kasus tersebut bahkan telah dipublikasikan dalam jurnal Transgender Health. Tetapi, para ilmuwan meyakini masih dibutuhkan penelitian lebih jauh mengenai bagaimana wanita transgender bisa menyusui.