Jadi Momok Utama Perempuan, Yuk Pahami Mengapa Penuaan Dini dan Jerawat Terjadi

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 05 Maret 2023 | 10:37 WIB
Jadi Momok Utama Perempuan, Yuk Pahami Mengapa Penuaan Dini dan Jerawat Terjadi
Ilustrasi penuaan dini dan jerawat jadi momok bagi perempuan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memiliki kulit sehat adalah dambaan bagi setiap orang, terutama bagi kaum perempuan.

Namun sayangnya, banyak faktor yang memengaruhi kesehatan kulit wajah, seperti faktor usia, lingkungan, dan faktor lainnya yang dapat menyebabkan munculnya permasalahan kulit termasuk penuaan dini dan jerawat.

Kulit wajah sendiri memiliki siklus pergantian sel secara alamiah. Begitu pula dengan proses penuaan kulit yang terjadi secara natural dan dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi baik secara intrinsik maupun kerusakan ekstrinsik.

Penuaan karena faktor intrinsik diitandai dengan kulit yang kendur serta kerutan dan garis-garis ekspresi yang terlihat lebih jelas.

Baca Juga: Rahasia Kulit Lebih Bersih: Manfaat Double Cleansing

Sementara untuk penuaan secara ekstrinsik ditandai dengan adanya age spots atau bintik hitam, deep wrinkles atau kerutan yang mendalam, epidermal atrophy atau kulit kering, dan leathery appearance atau kulit yang kasar.

"Penuaan karena faktor intrinsik terjadi karena kerusakan alami, komponen kulit, dan penurunan kemampuan regenerasi sel sementara itu pengaruh lingkungan seperti paparan sinar matahari, polusi, udara, asap rokok merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penuaan secara ekstrinsik,” ungkap dr. Lilik Norawati, Sp.KK, FINSDV, FAADV, CCA., Dermatologist Klinik Kartika Estetika RSPAD Gatot Soebroto.

Tidak hanya masalah penuaan dini, masalah jerawat juga sering kali mengintai kaum wanita.

Hadir sebagai pembicara di acara talkshow bertema "Skin Microbiome, Acne, Aging: Connecting The Dots" yang digelar oleh Derma XP: dr. Lilik Norawati, Sp.KK, FINSDV, FAADV, CCA. selaku Dermatologist Klinik Kartika Estetika RSPAD Gatot Soebroto; dr. Dian Pratiwi, Sp.KK, FINSDV, FAADV, CCA. selaku Dokter Kulit dan Kelamin Erha Derma Center Kemanggisan, juga turut hadir sebagai moderator DR. dr. M. Yulianto Listiawan, MD.PhD, FINSDV, FAADV selaku Ketua PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia) dan dr. Ni Putu Ary Widhyasti Bandem, MKes, Sp.KK, FINSDV, FAADV selaku Dokter Kulit di Surabaya Skin Centre. (Foto: Dok. Istimewa)
Hadir sebagai pembicara di acara talkshow bertema "Skin Microbiome, Acne, Aging: Connecting The Dots" yang digelar oleh Derma XP: dr. Lilik Norawati, Sp.KK, FINSDV, FAADV, CCA. selaku Dermatologist Klinik Kartika Estetika RSPAD Gatot Soebroto; dr. Dian Pratiwi, Sp.KK, FINSDV, FAADV, CCA. selaku Dokter Kulit dan Kelamin Erha Derma Center Kemanggisan, juga turut hadir sebagai moderator DR. dr. M. Yulianto Listiawan, MD.PhD, FINSDV, FAADV selaku Ketua PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia) dan dr. Ni Putu Ary Widhyasti Bandem, MKes, Sp.KK, FINSDV, FAADV selaku Dokter Kulit di Surabaya Skin Centre. (Foto: Dok. Istimewa)

Jerawat dapat muncul ketika terjadi lonjakan hormon seks (androgen) yang membuat kelenjar minyak di wajah menjadi lebih aktif, sehingga menghasilkan sebum terlalu banyak dan mengakibatkan pori-pori gampang tersumbat.

Ditambah lagi, debu, kotoran, dan bahkan bakteri yang menempel di kulit akan menimbulkan reaksi peradangan pada kulit yang kemudian menjadi jerawat.

Baca Juga: Simak! Ini 3 Kebiasaan yang Menyebabkan Jerawat Badan

"Acne vulgaris atau jerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang paling sering kita temukan di praktek. 47 sampai 90% remaja dan dewasa muda di dunia pernah bermasalah dengan jerawat," jelas dr. Dian Pratiwi, Sp.KK, FINSDV, FAADV, CCA dari Erha Derma Center Kemanggisan di acara Innovative Scientific Talk Show bertema "Skin Microbiome, Acne, Aging: Connecting The Dots" yang digelar oleh Derma XP.

Jerawat membutuhkan terapi jangka panjang yang mungkin bisa mencapai tahunan dan terkadang memiliki dampak yang signifikan pada psikologis hingga kualitas hidup pasien.

Oleh karena itu, sambung dia, penanganan jerawat harus secara personal dan berfokus pada pasien.

Dan, perlu diketahui, bicara tentang kulit sehat bukan saja tentang skin barrier, tetapi juga sistem imun kulit yang baik dan juga mikrobioma yang seimbang.

“Kulit yang tidak sehat sedikitnya mengalami gangguan satu dari tiga pertahanan kulit. Mikrobioma yang tidak seimbang bisa menyebabkan beberapa penyakit kulit termasuk tentunya acne atau jerawat,” lanjut dr. Dian.

Untuk mengatasi berbagai macam permasalahan kulit tersebut, tentu membutuhkan perawatan yang tepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI