Sebab, seseorang yang mudah stres atau bahkan depresi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mendapatkan penyakit peradangan yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
4. Menyebabkan perubahan perilaku
Silent treatment kerap kali membuat seseorang merasa diabaikan. Alhasil, mereka yang menjadi korban sering kali memilih untuk mengubah perilakunya, tidak hanya saat menghadapi pelaku tetapi juga orang lain.
Dari sini, dapat dilihat bahwa meskipun silent treatment berasal dari pasangan, pengaruhnya juga bisa dirasakan oleh orang lain.

5. Menimbulkan toxic relationship
Beberapa orang kerap memilih silent treatment sebagai cara untuk melupakan masalah. Mereka akan mengambil waktu sebanyak mungkin untuk melupakan permasalahan yang ada dan kembali seperti semua seolah tidak terjadi apa-apa.
Sayangnya, jika dibiarkan kondisi tersebut justru bisa membawa hubungan Anda ke dalam toxic relationship. Sebab, itu berarti Anda tidak mau belajar dari kesalahan.
6. Menghancurkan hubungan
Bahaya silent treatment yang paling mudah dilihat adalah hancurnya hubungan asmara. Bukannya menyelesaikan masalah, metode ini sering kali justru memperburuk keadaan.
Baca Juga: 5 Manfaat Mandi Bareng Pasangan, Cara Gampang Bikin Hati Lebih Bahagia dan Mesra
Sebab, dengan memberikan silent treatment berarti Anda tidak memedulikan kondisi pasangan. Setelah menyadarinya, pasangan Anda mungkin justru ingin mengakhiri hubungan yang ada.