Suara.com - High heels merupakan item fashion yang identik dengan wanita. Penggunaan high heels, baik sepatu maupun sandal, sangat menunjang penampilan dan bisa membuat wanita lebih percaya diri.
Dengan beragam model dan warna, high heels menjadi salah satu alas kaki yang sangat digandrungi wanita karena dapat dipadu padankan dengan berbagai busana. Tapi tahukah kamu high heels juga menyimpan risiko kesehatan jika dipakai keseringan?
Seperti disampaikan dr. Nadya Alaydrus melalui unggahan reels Instagram-nya, bahwa pemakaian high heels bisa membuat tubuh kelihatan lebih tinggi dan betis yang terlihat semakin jenjang, Jum’at (3/3/2023). Kendati begitu, penggunaan high heels yang berlebihan juga berisiko berbagai macam masalah kesehatan yang enggak bisa dianggap sepele. Apa saja?
1. Tendon Kaki Lebih Pendek
Baca Juga: 3 Potret Menlu Retno Marsudi Pakai Sepatu Beda Warna Bareng Jokowi, Gemas Banget!
Terlalu sering menggunakan high heels rupanya bisa membuat tendon kaki menjadi lebih pendek dan otot betis yang kaku sampai berubah bentuk. Hal ini terjadi karena pada saat kita memakai high heels, maka kaki akan menjadi jinjit.
Akibatnya, tendon tumit dan otot betis itu selalu dalam posisi tertarik.
Tendon kaki yang menjadi pendek bahkan berubah bentuk inilah yang juga berdampak pada sakit pinggang yang akan dirasakan para pengguna high heels. Alhasil semua tekanan tersebut akan merembet ke bagian pinggang bawah, pinggul, dan lutut.
3. Kapalan
Dampak negatif yang paling lumrah dialami ketika memakai high heels adalah kapalan. Penyebabnya adalah karena adanya gesekan yang berulang-ulang disertai tekanan yang cukup tinggi.
Lalu bagaimana cara mencegah dampak buruk pemakaian high heels? Dr. Nadya pun menyarankan untuk memakai high heels yang haknya tak lebih dari 5 cm.
“Karena semakin jingjit, semakin besar juga pengaruhnya buat tubuh kita dan jangan juga sering-sering. Berikan juga waktu buat kaki kita untuk pakai flat shoes yang nyaman,” tutupnya.
(Shilvia Restu Dwicahyani)