Gaydar Bisa Mendeteksi Orientasi Seksual Orang Lain, Valid atau Tidak?

Rabu, 01 Maret 2023 | 14:38 WIB
Gaydar Bisa Mendeteksi Orientasi Seksual Orang Lain, Valid atau Tidak?
Ilustrasi lelaki penyuka sesama jenis. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa orang mungkin mengaku bahwa mereka bisa mengetahui orientasi seksual orang lain hanya dengan mengamati penampilannya. Istilah tersebut kerap merujuk pada gaydar atau kemampuan seseorang melihat siapa yang merupakan penyuka sesama jenis di sekitarnya.

Namun, apakah itu benar adanya? Memangnya, apa itu gaydar sebenarnya?

Melansir dari laman Psychology Today, gaydar adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang mengklaim bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk mendeteksi orientasi seksual orang lain hanya dengan melihat penampilannya.

Ilustrasi pernikahan sesama jenis [Shutterstock]
Ilustrasi pernikahan sesama jenis [Shutterstock]

Gaydar berasal dari kata 'gay' dan 'radar' yang berarti memiliki radar untuk mengetahui seorang homoseksual atau orientasi seksual pada sesama gender.

Baca Juga: Putus dari Gisella Anastasia, Rino Soedarjo Akui Ingin Cari Pasangan yang Sepadan

Penampilan fisik di sini bisa berupa gaya berpakaian, potongan rambut, dan bentuk tubuh. Gaydar biasanya juga menebak orientasi seksual seseorang dengan bahasa tubuh yang dimilikinya.

Orientasi seksual tidak bisa dinilai dari penampilan saja

Meski begitu, masih dari laman yang sama, istilah gaydar pada dasarnya tidak benar-benar bisa dibuktikan. Sebab. itu semua hanyalah berdasarkan stereotip yang beredar tentang seorang homoseksual atau gay.

Gay bisa terjadi pada pria maupun wanita. Contohnya, pria feminin atau wanita tomboy yang kerap dianggap homoseksual. Padahal, tidak selalu begitu kenyataannya.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan Journal of Sex Research telah membuktikan bahwa penampilan fisik tidak bisa menjadi penentu apakah seseorang merupakan gay atau bukan.

Baca Juga: Pesepakbola Jakub Jankto Ngaku Sebagai Gay, Apa Bedanya Sama Homoseksual?

Ratusan peserta dalam ujian tersebut diminta untuk menebak orientasi seksual lebih dari 100 laki-laki (55 di antaranya gay) hanya lewat foto. Nyatanya, banyak yang tidak bisa menebaknya.

Setelah diberi deskripsi singkat, kebanyakan peserta memilih laki-laki yang hobi belanja atau memasak adalah gay. Namun nyatanya, tidak seperti itu.

Apakah gaydar benar-benar ada?

Seperti penjelasan di atas, gaydar terbentuk karena adanya stereotip dalam masyarakat dan kebanyakan hanya didasarkan pada prasangka.

Contoh stereotip tersebut adalah laki-laki yang harus bersifat maskulin (kuat dan tegas). Sementara itu, perempuan harus bersifat feminin (lemah-lembut, emosional). Jika tidak, gaydar akan menilai mereka sebagai homoseksual. Padahal nyatanya, ada banyak yang memang bersifat maskulin, dan sebaliknya.

Oleh karena itu, gaydar sebenarnya hanyalah penilaian seseorang semata. Anda sebaiknya tidak menggunakan penampilan seseorang menjadi satu-satunya penilaian akan orientasi seksual.

Demikian informasi mengenai gaydar. Semoga informasi ini dapat membantu dan tidak mendorong Anda untuk menilai orientasi seksual seseorang hanya dari penampilan fisik.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI