Suara.com - Longgar dan sempit vagina atau miss v kerap menjadi kekhawatiran sendiri bagi perempuan. Tidak jarang bahwa banyak laki-laki yang ingin pasangannya memiliki miss v yang rapat.
Sehingga beberapa perempuan mengambil tindakan untuk merapatkan miss v. Tapi juga ada yang merapatkan miss v karena keinginannya sendiri.
Seperti salah satunya psikolog klinis dan seksolog Zoya Amirin. Dalam sebuah video yang diunggah di akun Zap Clinic tiga tahun lalu, Zoya Amirin bercerita bagaimana ia menjalani proses Laser Vagina Tightening untuk merapatkan miss v.
Seperti diketahui, Laser Vagina Tightening berfungsi mengencangkan otot sekitar vagina dan bukan hanya mengencangkan laser ini berfungsi untu meningkatkan elastisitas dan kesehataran area vagina.
Baca Juga: Miss V Nyeri Usai Berhubungan Seks, Perlu Khawatir Enggak Sih?
"Jadi aku tuh seneng sama segala macam perawatan dijelaskan step by step jadi aku tahu what to expect. Dokter selalu bilang Mba Zoya nanti saya masukin gel ya ke vaginanya ya," kata Zoya Amirin dalam video itu.
Sehinga informasi yang diberikan oleh dokter membuat dirinya lebih tenang. Wajar, Zoya Amirin mengaku baru pertama kali menjalankan tindakan merapatkan miss v.
"Mungkin kebanyakan dari kalian gak seperti saya, tapi saya parno banget. Jadi saya mesti tahu apa yang bisa saya harapkan, terutama dengan apa yang terjadi di dalam vagina saya tentunya," ujar Zoya Amirin.
Sambil mencontohkan saat dokter memberitahunya, ia mengatakan bahwa aada sensai kejutan saat alat dimasukkan ke dalam miss v. Meski demikian, sensasi itu bukan suatu yang perlu dikhawatirkan.
Jadi nanti mba akan ada sensasi kejutan, bukan kejutan bagaimana misalnya seperti 'dreed' akan ada rasa seperti itu dan akan ada sensasi hangat sampai panas," kata Zoya Amirin.
Baca Juga: Bisa Bikin Nyeri saat Bercinta, Bagaimana Cara Mengatasi Miss V Kering?
Ia menjelaskan bahwa dalam prosesnya ada benda yang dimasukkan ke miss v. Kemudian di dinding miss v menurut Zoya Amirin akan ada sensasi hangat. Semakin benda itu keluar dari miss v akan semakin hangat.
"Jadi alau dalam vulva masih oke tapi udah mulai ke bibir vagina gak nyess gitu. Jadi kalau misalnya mungkin, kan setiap orang punya rasa ambang batas sakit atau toleransi yang berbeda. Kalau buat saya di dalam saya itu kaya dua atau tiga okelah gitu," kata Zoya Amirin.
"Tapi begitu makin keluar itu makin lima enam gitu, sebenarnya enggak kenapa kenapa tapi mungkin karena ini newbie karena pertama kali banget buat saya jadi saya belum tahu panasnya seperti yang dokter kira atau saya kira ya."
Meski demikian ternyata setelah menjalaninya ia tidak merasakan ketakutan yang sebelumnya dibayangkan. Satu hal yang ia suka karena tenaga medis sangat informatif dan profesional.
"Yang paling saya suka karena saya dituntun satu persatu pelan pelan,setiap langkah yang diambil dikomunikasikan dengan saya. Dan buat saya itu membuat saya lebih tenang," kata Zoya Amirin.