Suara.com - Kasus tewasnya model asal Hong Kong Abby Choi cukup menggemparkan. Pasalnya ia kehilangan nyawa dengan dibunuh mantan suami juga keluarganya bahkan jasadnya sampai dimutilasi.
Polisi menduga motif pembunuhan itu karena masalah finansial.
"Seseorang tidak puas dengan cara korban menangani asetnya, yang menjadi motif pembunuhan," kata inspektur Alan Chung dikutip dari Channel New Asia.
Telah berkarir sebagai model juga menjadi influencer fesyen selama beberapa tahun, jumlah kekayaan Choi ternyata memang tidak main-main. Terlebih, setelah bercerai dengan mantan suaminya Alex Kwong, Choi menikah lagi dengan putra dari pendiri restoran kasual Hong Kong, TamJai Yunnan Mixian.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Abby Choi, Ini 5 Dampak Buruk dari Sikap Terlalu Baik
Menurut laporan dari media China, jumlah kekayaan pribadi milik Abby Choi lebih dari 100 juta dolar Hong Kong atau setara Rp 194,6 miliar.
Selain itu, Abby Choi juga hendak menjual properti senilai 70 juta dolar Hong Kong (Rp136 juta) yang dibeli atas nama mantan ayah mertuanya. Diduga tindakan itu yang menjadi akar kasus pembunuhan tersebut.
Dalam kasus itu, polisi Hong Kong telah menangkap Alex Kwong, kakak laki-lakinya, juga ayahnya yang disangkakan sebagai pelaku pembunuhan. Sementara sang ibu juga ikut ditangkap karena diduga menghalangi penyelidikan.
Jasad Abby Choi ditemukan oleh polisi telah dalam kondisi dimutilasi di rumah di Lung Mei Tsuen pada Jumat (24/2) lalu. Sebelumnya, model 28 tahun itu dilaporkan hilang sejak Selasa (21/2). Ketika itu, Choi terakhir terlihat pada CCTV pekarangan rumahnya saat henda menjemput salah satu anaknya.
Polisi menemukan potongan tubuh Choi di lokasi kejadian bersamaan dengan perkakas yang diduga digunakan untuk memutilasinya, seperti alat pengiris daging, gergaji listrik, dan beberapa pakaian.
Baca Juga: Kepala Abby Choi Ditemukan dalam Panci Sup, Bagian Tubuh Lain Masih Hilang
Potongan tubuh Choi yang ada di dalam rumah bahkan disebar ke mana-mana. Polisi menemukan dua kaki di lemari es, beserta kartu identitas korban, kartu kredit, dan barang-barang lainnya.
Jaringan tubuh manusia juga ditemukan di dalam panci berisi sup. Sedangkan kepala, badan, dan tangan korban juga dipisah pada area ruangan lain di rumah tersebut.