Berkaca dari Indra Bekti dan Aldila Jelita, Apa Dalam Islam Istri Boleh Ceraikan Suami Sakit?

Dinda Rachmawati Suara.Com
Selasa, 28 Februari 2023 | 12:03 WIB
Berkaca dari Indra Bekti dan Aldila Jelita, Apa Dalam Islam Istri Boleh Ceraikan Suami Sakit?
Indra Bekti dan Aldila Jelita (Instagram/dhila_bekti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari rumah tangga Indra Bekti dan Aldila Jelita. Pasalnya, setelah berjuang merawat kesembuhan Bekti yang sempat koma karena pendarahan otak baru-baru ini, ibu dua anak tersebut diketahui menggugat cerai suaminya pada Senin (27/2/2023). 

Hal ini ramai diperbincangkan warganet setelah menyadari jika Aldila Jelita terlihat menghapus foto-foto Indra Bekti dari Instagram sejak akhir pekan lalu (26/2/2023). Milano Lubis selaku kuasa hukum Aldila mengonfirmasi hal itu dan mengatakan gugatan cerai itu diajukan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

"Benar, hari ini (27/2) Dila sudah memasukkan gugatan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan," kata Milano Lubis.

Tentu saja kabar tersebut membuat Aldila jadi sasaran nyinyiran warganet. Terlebih, sebelumnya, saat Indra Bekti dirawat di ruma sakit, perempuan kelahiran Malaysia tersebut juga menuai pro kontra saat membuka donasi untuk perawatan sang suami di rumah sakit.

Baca Juga: Netizen Kasihan Indra Bekti Digugat Cerai Aldila Jelita, Psikolog Lita Gading Punya Pandangan Lain

Di akun Intsagram @lambe_turah misalnya, banyak yang menyayangkan keputusan Aldila, menggugat cerai Bekti yang saat ini belum benar-benar pulih dari sakitnya dan masih memerlukan bantuan sang istri untuk menjalani kesehariannya.

Potret Aldila Jelita tanpa makeup (Instagram/@dhila_bekti)
Potret Aldila Jelita tanpa makeup (Instagram/@dhila_bekti)

"Cintai dan sayangilah suami dengan setulus hati, ingat dengan segala kebaikannya. Di saat suami sakit itulah tunjukkan kalau dirimu istri yang baik," ujar @febrxxxxxx.

"Dari awal sudah mengira. Kejadian Gugun Gondrong akan terulang kembali," tambah @hermxxxxxxxx.

"Ini kek sinetron-sinetron yang awalnya suami kaya terus jatuh sakit dan miskin dan istrinya berpaling atau ninggalin suaminya itu kan. Kalu yang kek gitu sih ga heran," tulis @windixxxxxxx.

"Cari istri yang cantik mudah. Yang setia di saat kaya di saat sehat mudah. Tapi istri yang mau menemani di saat Nol dan merawat di kala sakit syusah," kata @wulaxxxxxx.

Baca Juga: Penyebab Aldila Jelita Gugat Cerai Indra Bekti Terkuak, karena Marahi Anak dan Pukul Pintu?

Lantas bagaimana agama Islam memandang istri meminta cerai saat suaminya tengah sakit? Menjawab hal tersebut Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid mengatakan ini semua tergantung dari kondisi yang dialami oleh sang istri.

Dikutip dari kanal YouTube B-PRAST HD, Habib Ali Zaenal mengatakan jika sebagai seorang Muslim dan Mukmin, sudah seharusnya kita tidaklah menambahkan kesusahan orang lain. Terlebih, itu adalah suami sendiri yang sedang membutuhkan bantuan, dalam merawat dan menjaganya.

"Bilamana suami dalam keadaan uzur memerlukan bantuan, penjagaan oleh si istri, maka dalam hal ini perlunya ada usaha dari si istri untuk menjaga, membantu dan itu adalah bagian daripada pengorbanan, itu (adalah) amal perbuatan yang baik di mana mendatangkan manfaat untuk orang lain," kata dia seperti yang Suara.com kutip pada Selasa (28/2/2023).

Hal ini sesuai dengan Hadist yang dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami':

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni).

Suami, lanjut Habib Ali Zaenal memiliki hak terbesar setelah Allah dan Rasul-Nya terhadap si istri, sebagaimana Rasulullah saw bersabda, " Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada orang lain, niscaya aku akan memerintahkan seorang istri bersujud kepada suaminya." ( HR Tirmidzi )

Meski begitu, perceraian mungkin saja boleh menjadi pilihan bagi seorang istri, kata Habib Ali Zaenal, bilamana dalam pernikahan tersebut menyebabkan seorang istri tergelincir pada dosa-dosa yang lebih besar dan hal-hal yang dibenci oleh Allah.

"Kondisi akan menentukan, tak selalu dia mesti berkorban sepenuhnya sampai penghujung hayatnya, tidak juga mengambil kesempatan dengan susahnya orang ditambah lagi susah dan ditinggalkan," pungkasnya.

"Kondisi akan menentukan,Bilamana keadaan menyebabkan dia berbuat dosa lebih besar lagi, perkara ini akan diserahkan kepada pihak yang berwajib (pengadilan), adakah ia boleh meminta cerai atau hakim yang akan menentukan," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI