Suara.com - Kebanyakan orang mungkin menyangka kalau vagina atau miss v merupakan alat kelamin perempuan yang berada di bagian luar tubuh. Tetapi, yang benar, organ yang selama ini disebut miss v sebenarnya vulva.
Di masyarakat memang masih banyak belum paham mengenai bentuk miss v ataupun anatominya. Lantas seperti apa bentuk miss v yang 'normal'?
Penting untuk diketahui, vulva merupakan bagian luar alat kelamin perempuan yang terlihat. Terdiri dari labia atau bibir, klitoris, lubang miss v, dan lubang uretra (lubang tempat buang air kecil). Sedangkan miss v adalah bagian dalam yang berupa tabung melar berfungsi menghubungkan vulva ke serviks dan rahim.
Selain salah menyebutan, bentuk miss v yang sehat juga kerap berubah makna jadi sekadar memperhatikan tampilan luar, misalnya sempit dan berwarna pink.
Baca Juga: Ini Penyebab Vagina Longgar, Bukan karena Keseringan Hubungan Seks!
Padagal, secara medis sebenarnya tidak ada vulva yang tampak "normal". Dikutip dari Planned Parenthood dikatakan bahwa miss v dan vulva sama uniknya dengan wajah, semuanya memiliki bagian yang sama, tetapi penampilan setiap orang sedikit berbeda.
Labia (bibir dalam dan luar) ada berbagai bentuk dan ukuran. Ada orang yang memiliki labia menggantung, labia yang bengkak, atau labia yang nyaris tidak ada. Beberapa labia bagian dalam menonjol sampai ke bagian luar, ada pula yang memiliki labia bagian dalam lebih terselip.
Selain itu, beberapa orang memiliki lubang miss v yang lebar, yang lain memiliki lubang miss v yang lebih kecil. Klitoris bisa besar atau kecil, dan mungkin menonjol atau terselip di balik tudung klitoris.
Sangat umum juga vulva atau yang sering dianggap sebagai miss v menjadi asimetris. Dan vulva juga bisa berbeda-beda warna pada setiap orang. Bisa jadi coklat tua, keunguan, merah muda, dengan berbagai tekstur, jenis, dan jumlah rambut kemaluan.
Kebanyakan orang lahir dengan vulva berupa jaringan tipis yang membentang di bagian pembukaan miss v, atau disebut juga selaput dara. Beberapa orang memiliki selaput dara yang menutupi sebagian besar lubang miss vnya, dan yang lain hampir tidak memiliki selaput dara sama sekali.
Seiring berjalannya waktu, aktivitas sehari-hari yang normal juga dapat menyebabkan selaput dara meregang dan terbuka — seperti mengendarai sepeda, berolahraga, atau memasukkan sesuatu ke dalam miss v, misalnya tampon atau jari). Melakukan hubungan seks bersama lawan jenis juga dapat meregangkan selaput dara.