Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari Indra Bekti digugat cerai istrinya, Aldila Jelita. Padahal nyaris 13 tahun membina rumah tangga, pasangan suami istri ini sudah dikaruniai 2 orang putri. Lantas, gimana ya dampak perceraian pada anak?
Kabar rencana perceraian keduanya dibenarkan kuasa hukum Aldila Jelita, Milano Lubis. yang mengaku sudah memasukan gugatan ke Pengadilan Agama.
"Memang sudah tidak sejalan lagi mereka berdua," jelas Milano Lubis di Apartemen Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (27/2/2023).
![Potret Ultah Abel Anak Indra Bekti. (Instagram/indrabekti)](https://media.suara.com/pictures/original/2023/02/20/13252-potret-ultah-abel-anak-indra-bekti.jpg)
Sementara itu, meskipun pasangan presenter ini mengakui sudah sama-sama membicarakan rencakan perceraian, hingga bagaimana mengurus dua anaknya di kemudian hari, tetap saja perceraian bisa memberikan dampak buruk pada anak.
Baca Juga: Ternyata Sudah Pisah Rumah, Kondisi Indra Bekti Pasca Digugat Cerai Terungkap
"Mereka sudah sepakat pisah baik-baik, dengan kewajiban-kewajiban untuk anak juga sudah disepakati. Jadi untuk anak, akan tetap seperti biasa. Tidak seperti sudah pisah," papar Milano Lubis.
Berikut ini dampak perceraian pada anak, sebaik apapun dalih yang disampaikan kedua orangtuanya, akan tetap menjadikan anak korban, seperti mengutip Hello Sehat.
1. Masalah Emosional
Perceraian orangtua tentu menyisakan luka yang mendalam pada anak. Apalagi jika anak sudah memasuki usia sekolah atau bahkan remaja. Emosinya yang masih labil dan meluap-luap membuat anak-anak broken home cenderung sulit untuk mengontrol emosi mereka sendiri.
2. Masalah Pendidikan
Hal lain yang sangat mungkin dialami anak yang broken home adalah menurunnya prestasi akademik di sekolah. Jika ditelisik lagi, masalah stres secara emosional saja sudah dapat menghambat kemajuan akademis anak di sekolah, apalagi perubahan gaya hidup dan suasana keluarga yang tidak harmonis.
3. Masalah Sosial
Akibat perceraian, beberapa anak mungkin akan melepaskan rasa kegelisahan mereka dengan bertindak agresif dan terlibat dalam perilaku bullying (penindasan). Keduanya sama-sama tindakan negatif. Jika dibiarkan terus-terusan, kondisi tersebut dapat mempengaruhi hubungan anak dengan teman sebayanya.
4. Masalah Dinamika Keluarga
Meski bercerai secara damai, pada akhirnya akan menciptakan dua rumah tangga baru yang mengubah interaksi dan peran keluarga.
Nah, berdasarkan aturan kehidupan yang baru, anak-anak mungkin perlu melakukan beberapa tugas rumah tangga dan mengambil peran tambahan dalam fungsi dasar rumah tangga yang baru pula.