Suara.com - Banyak orang dibuat tidak habis pikir terhadap aksi pembunuhan keji Sosialita Hongkong Abby Choi, oleh mantan suaminya Alex Kwong dengan cara dimutilasi dan dimasak. Tapi benarkah pembunuhan sadis dilakukan karena penyakit mental?
Pembunuhan perempuan yang juga model yang diundang di event Paris Fashion Week (PFW) beberapa waktu lalu, diekspos pihak kepolisian Hongkong yang mengatakan Alex Kwong tidak menjalankan aksi pembunuhan seorang diri.
Mengutip Mirror, Senin (27/2/2023) lelaki berusia 28 tahun itu melakukan aksinya dibantu kakaknya Anthony Kwong, sekaligus ayah keduanya yang seorang mantan polisi turut serta merencanakan pembunuhan sadis dengan secara rincian, yaitu menyebar bagian tubuh Abby Choi di berbagai tempat.
Aksi brutal pembunuhan berencana ini dilakukan, diduga karena motif uang atau aset harta setelah perceraian Abby Choi dengan Alex Wong. Model yang juga influencer ini ditaksir memiliki harta 10,6 juta euro atau setara Rp 170 miliar.
Baca Juga: Kronologi Abby Choi Dimutilasi Mantan Suami, Ngeri Bagian Tubuh Model Cantik Itu Dimasak Jadi Sup
Kejadian ini viral di media sosial Twitter Indonesia, yang membuat netizen ketakutan dan tidak sedikit yang bertanya-tanya apakah para pembunuh ini memiliki kelainan jiwa atau penyakit mental.
Melansir Psychiatric Times, aksi brutal, sadis, dan kejam bahkan seperti mutilasi sesama manusia tidak semuanya terkait dengan penyakit mental, karena pembunuhan sadis kerap dilakukan dengan motif kebencian, balas dendam hingga adanya konflik kepentingan.
Motif-motif inilah yang tidak bisa dianggap sebagai gangguan mental. Ditambah sifat keji dan anehnya suatu kejahatan tidak selalu karena sakit jiwa.
Apalagi studi FBI menyebutkan hanya 25 persen penembak massal yang memiliki diagnosis penyakit mental. Sehingga, anggapan semua pembunuh keji sudah pasti sakit jiwa adalah pernyataan menyesatkan.
Direktur Psikiatri Forensik dan Profesor Psikiatri SUNY Upstate Medical University New York, Dr. Knoll lantas mengatakan jika dapat disimpulkan penyebab seseorang melakukan pembunuhan keji seperti penembakan massal, karena seseorang dengan psikotik atau penyakit pikiran.
Baca Juga: SADIS BENER! Potongan Tubuh Abby Choi yang Dimutaliasi Ditemukan di Tempat Ini
Orang psikotik bisa melakukan aksi keji dengan motif kebencian, permusuhan, hingga keegoisan ekstrim.