Suara.com - Baru-baru ini ramai diperbincangkan temuan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di TPS Junok yang berupa kantong darah dengan keterangan HIV dari PMI Bangkalan, Jawa Timur.
PMI Bangkalan mengakui bahwa kantong darah HIV tersebut merupakan milik mereka dan menyatakan permintaan maaf. Ketua PMI cabang Bangkalan Sa’ad As’jari mengatakan, kantong darah itu tidak sengaja tercampur dengan limbah biasa. Insiden itu menjadi evaluasi pihaknya agar berhati-hati menangani limbah B3.
Kejadian ini membuat warga resah dan khawatir mengenai penyebaran HIV melalui kantong darah tersebut. Lantas, bagaimana cara penularan HIV?

Penularan HIV/AIDS
HIV atau human immunodeficiency virus merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Perkembangan infeksi virus ini bisa menimbulkan AIDS atau acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) yang dapat mengancam nyawa. Penularan HIV/AIDS penting untuk diketahui sebagai berikut:
1. Hubungan seksual yang tidak aman
HIV ditularkan melalui cairan sperma dan vagina melalui hubungan seks vaginal maupun anal tanpa kondom. Saat penetrasi berlangsung, luka gesekan bisa saja terjadi baik penis, vagina, dan anus. HIV akan dapat masuk ke dalam peredaran darah sehingga bisa menularkan HIV.
2. Penggunaan Jarum Suntik
Penggunaan jarum suntik yang tidak steril juga merupakan cara penularan HIV/AIDS. Orang yang menggunakan obat suntik harus menggunakan jarum suntik yang bersih dan tidak berbagi jarum dengan orang lain untuk mencegah penyebaran HIV.
Baca Juga: Perbedaan Hipertensi Primer dan Hipertensi Sekunder Penyebab Sakit Jantung, Lebih Bahaya Mana?
3. Transfusi Darah