Suara.com - Polisi baru saja menetapkan tersangka kedua atas kasus penganiayaan David Latumahina, putra petinggi GP Ansor, Jonathan Latumahina. Ia ialah Shane Lukas, yang merupakan teman Mario Dandy Satrio.
Diketahui, Shane yang masih berusia 19 tahun tersebut, selain berperan sebagai perekam video, juga ikut terlibat memprovokasi Mario Dandy Satrio untuk melakukan penganiayaan terhadap korban David.
"Semula, MDS (Mario) menghubungi Shane untuk menceritakan soal perlakuan tidak pantas yang dilakukan korban kepada A (pacar Mario),” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam menjelaskan, pada konferensi pers, Jumat (24/2/2023) di Polres Metro Jakarta Selatan.
Merespons cerita Mario, Shane kemudian menjawab, 'Gua kalau jadi lu, pukulin saja. Itu parah Den’. Hal ini pun membulatkan tekad putra dari pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu tersenut untuk menemui David dan menganiayanya di Kompleks Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada 20 Februari 2023
Hanya Tertunduk dan Menangis Saat Dihadirkan Polisi
Terlihat, Shane hanya tertunduk saat dihadirkan dalam perilisan dirinya sebagai tersangka di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023).
Shane yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye nomor 22, tak sekalipun menoleh kepada pewarta yang meliput jalannya jumpa pers. Ia bahkan mengeluarkan air mata dan sesenggukan dalam kesempatan tersebut, hingga dibawa masuk kembali ke ruangan penyidik.
Menariknya, tak sedikit yang justru salah fokus dengan baju tahanan yang digunakan Shane. Pasalnya, baju tersebut berbeda dengan dipakai Mario Dandy Satrio saat ditetapkan menjadi tersangka kasus ini beberapa waktu lalu.
Saat itu, dengan kepala mendengak dan ekspresi dingin, Mario Dandy Satrio tampak mengenakan kaos oranye berkerah tanpa tulisan dan nomor tahanan seperti Shane.
Baca Juga: Jenguk di Rumah Sakit, Pendiri Jaringan Islam Liberal Nong Darol Minta Doa Kesembuhan David
Hal tersebut disinggung oleh warganet setelah akun Twitter @HabibThink mengunggah momen Shane saat tengah di ruangan penyidik.