Mario Dandy Didepak Dari Kampus karena Kasus Penganiayaan, Warganet: Salah Jurusan, Harusnya MMA!

Jum'at, 24 Februari 2023 | 21:05 WIB
Mario Dandy Didepak Dari Kampus karena Kasus Penganiayaan, Warganet: Salah Jurusan, Harusnya MMA!
Mario Dandy Satriyo memakai baju tahanan saat dihadirkan dalam konferensi pers kasus pengeroyokan David .[YouTube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio kepada anak dari petinggi GP Ansor, David hingga kini masih menjadi sorotan.

Beberapa pihak mengecam aksi Mario Dandy, termasuk kampus tempatnya menempuh pendidikan, Universitas Prasetiya Mulya. Melalui akun Instagram resmi, Universitas Prasetiya Mulya membuat surat pernyataan terkait kasus kekerasan tersebut.

Dalam keterangan Mario Dandy secara resmi dikeluarkan dari kampus ternitung 23 Februari 2023 atas kasus penganiayaan tersebut.

"Pimpinan Universitas Prasetiya Mulya telah memantau sebaik-baiknya semua informasi tentang tindak kekerasan yang diduga kuat dilakukan oleh tersangka Sdr. Mario Dandy Satriyo terhadap Sdr. Cristalino David Ozora," tulis siaran pers yang dibagikan pihak kampus, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga: Mengerikan! Video Kasus Penganiayaan David yang Melibatkan Agnes dan Dandy Viral di Twitter

Tidak hanya itu, pihak kampus juga secara tegas mengecam tindakan yang dilakukan oleh oleh Mario Dandy kepada korban. Pihak kampus juga mengucapkan rasa prihatin atas apa yang menimpa korban.

"Mengecam keras tindak kekerasan itu karena bertentangan dengan kemanusiaan dan melanggar Kode Etik dan Peraturan yang tercantum dalam Buku Pedoman Mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya," keterangan dalam rilis.

"Seluruh civitas akademika Universitas Prasetiya Mulya turut prihatin atas keadaan yang dialami korban dan terus berdoa bagi kesembuhannya," tutup pernyataan.

Unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar warganet. Beberapa justru membuat lelucon kalau teman 1 kelompoknya pasti akan merasa terbebani. Ada juga yang meminta agar Mario Dandy tidak boleh diterima di universitas seluruh Indonesia.

“Kasian teman 1 kelompoknya pasti sangat terbeban dengan si beban satu ini,” komentar warganet lainnya.

Baca Juga: Profil Jonathan Latumahina Tokoh Penting GP Ansor yang Dikenal Dekat dengan Menag

“Percuma kaya tapi gak punya akhlak dan sopan santun. Tindakan yang benar prasmul,” tulis salah seorang warganet.

“Banned si Mario dari semua universitas di Indonesia,” sahut warganet lainnya.

“Pindah jalan ke UFC MMA aja, wakilin Indonesia lawan internasional, itu baru keren. Salah jurusan dia sepertinya,” komentar akun lainnya.

Mario Dandy Satrio pelaku penganiayaan anak GP Ansor, David (Instagram/@__broden)
Mario Dandy Satrio pelaku penganiayaan anak GP Ansor, David (Instagram/@__broden)

Mario Dandy juga sempat dikabarkan sebagai lulusan SMA Taruna. Namun, Kepala Humas SMA Taruna Nusantara, Cecep Iskandar mengatakan, Mario Dandy memang pernah bersekolah di SMA Taruna Nusantara, namun ia tidak menyelesaikan pendidikannya.

"Yang bersangkutan pernah bersekolah di sekolah kami sampai dengan kelas 11, tetapi kemudian pindah sekolah. Dengan ini kami ingin meluruskan bahwa tersangka MDS bukan lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang," ujar Cecep kepada Suara.com, Kamis (23/2/2023).

Dikatakan, Mario Dandy tidak pernah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring sehingga harus diberhentikan.

Sementara itu, Kapolres Metro Jaksel Kombes Ade Ary Syam menjelaskan kasus penganiayaan ini berawal saat Dandy mendapat informasi dari teman wanitanya yang bernama Agnes, yang juga merupakan mantan pacar David.

Agnes mengaku telah mengalami perbuatan yang tidak baik dari David. Mendengar hal itu, Dandy pun naik pitam dan mendatangi lokasi korban untuk melampiaskan amarahnya.

"Motif kekerasan terhadap anak itu adalah pelaku melampiaskan amarahnya kepada korban, karena pelaku mendapat informasi dari teman wanita pelaku, saudari A. Bahwa A telah mengalami suatu perbuatan atas hal yang tidak baik sehingga tersangka melampiaskan amarahnya kepada korban," kata Ade.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI