Jangan Ditonton! Video Penganiayaan David oleh Anak Pejabat Dirjen Pajak Mario Dandy Bisa Bikin Trauma dan Depresi

Jum'at, 24 Februari 2023 | 14:16 WIB
Jangan Ditonton! Video Penganiayaan David oleh Anak Pejabat Dirjen Pajak Mario Dandy Bisa Bikin Trauma dan Depresi
Mario dan Agnes, David dan Agnes (Sumber Foto: Twitter/@Trending_Issue)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video David dianiaya oleh Mario Dandy Satrio beredar viral di Twitter, memperlihatkan betapa kejamnya kekerasan yang dilakukan putra Pejabat Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo itu. Tahukah Anda bahaya menonton kekerasan seperti ini bisa membahayakan kesehatan mental loh!

Dalam video yang dibagikan akun @ZoeHelmiLubis1, dilihat suara.com, Jumat (24/2/2022) terlihat lelaki yang diduga sebagai David sudah terbaring lemas di tengah jalan, tapi penganiaya yang diduga Mario masih saja menendang, bahkan hingga terus menginjak kepala anak pengurus GP Ansor itu.

Beberapa netizen yang melihat ini, mengaku miris dan tidak kuasa melihat aksi Mario sebagai orang dewasa berusia 21 tahun, melakukan tindakan brutal kepada David yang masih berusia anak.

Jika ada yang merasa takut dan tidak tega melihat video aksi penganiayaan seperti yang dilakukan Mario itu normal kok. Ini karena menonton video atau peristiwa kekerasan di berita atau di media sosial bisa memicu depresi, kecemasan atau PTSD (gangguan stres pasca trauma).

Baca Juga: Universitas Prasetiya Mulya Pecat Mahasiswanya yang Melakukan Tindakan Kekerasan

Rekaman video diduga penganiayaan Mario Dandy terhadap David (Twitter/@unrllls)
Rekaman video diduga penganiayaan Mario Dandy terhadap David (Twitter/@unrllls)

Mengutip Psychology Today, saat menonton aksi kekerasan ini artinya membombardir dan menyerang diri sendiri dengan gambar-gambar kekerasan tanpa bisa berhenti atau membantu.

Namun bagi orang dengan riwayat PTSD, melihat video kekerasan bisa menyebabkan gejala seperti kilas balik atau flashback.

Sedangkan menonton berita kekerasan berulang bisa meningkatkan ketakutan dan kecemasan penontonnya, bahkan bisa menimbulkan masalah kesehatan mental.

Ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Pfefferbaum di 2014 menemukan, berita bencana di televisi khususnya terorisme bisa meningkatkan kasus PTSD, depresi, kecemasan, stres atau penggunaan obat terlarang di masyarakat.

Jadi solusinya berhenti menyebarkan dan menonton video maupun melihat gambar kekerasan. Bisa juga dengan mengatur filter di laman pencarian tentang kekerasan, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Ahmad Sahroni Minta Kasus Penganiayaan Mario Dandy Diusut Cepat dan Serius

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI