Suara.com - Pernyataan Yuni Shara tentang dirinya yang pura-pura alami orgasme saat berhubungan seksual kembali jadi sorotan. Hal ini diucapkan langsung oleh Yuni Shara saat menghadiri podcast Deddy Corbuzier 3 tahun lalu.
Kala itu, Yuni Shara mengatakan, pada pernikahan pertamanya ia kerap mendapat kekerasan dari pasangan. Hal tersebut membuatnya tidak bisa menikmati hubungan seks yang dilakukan dengan mantan suaminya kala itu.
"Aku jelasin dulu ya, dari aku nikah pertama, aku sudah di KDRT setiap hari, oke. Karena itu, aku masih muda dan itu sangat membekas. Jadi, mungkin kalau misalnya aku berhubungan, aku tidak pengen itu, aku (hanya) melayani," ungkap Yuni Shara dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Kamis (23/2/2023).
Ucapan Yuni Shara itu lantas membuat Deddy Corbuzier terkejut. Bahkan Deddy Corbuzier sampai bertanya apakah Yuni Shara benar-benar tidak menikmati hubungan seks dengan mantannya itu.
Baca Juga: Viral Pria Nekat Bikin Tato Miss V di Wajah, Bentuknya Nyaris Realistis Mirip Aslinya
Sementara Yuni Shara mengaku, selama ini ia hanya berpura-pura menikmati dan orgasme. Padahal, Yuni Shara sendiri belum tahu bagaimana rasanya orgasme saat berhubungan seksual.
"Lu tidak menikmati?," tanya Deddy Corbuzier.
"Pura-pura, aku gak tau rasanya orgasme," ungkap Yuni Shara.
Tindakan pura-pura orgasme yang dilakukan Yuni Shara ini sebenarnya sering terjadi pada beberapa perempuan. Melansir laman Everyday Health, dalam Journal of Sex Research, perempuan akan membuat orgasme palsu untuk membuat pasangannya merasa senang.
Meski demikian, tindakan pura-pura orgasem itu juga bisa memberikan hal buruk bagi diri sendiri maupun orang lain. Berikut beberapa alasan mengapa perempuan tidak boleh pura-pura orgasme saat berhubungan seksual.
1. Sulit mencapai orgasme sesungguhnya
Wanita yang terbiasa berpura-pura orgasme, akan sulit mendapatkannya. Berpura-pura itu akan mengubah persepsi dan sensasi yang dirasakan oleh tubuh. Hal tersebut yang membuat perempuan itu jadi sulit mendapatkan orgasme sesungguhnya. Tubuh juga jadi sulit untuk mendapatkan orgasme saat hubungan seks.
2. Berpengaruh pada hubungan
Kebiasaan pura-pura orgasme juga pengaruhi hubungan dengan pasangan. Dalam Jurnal Communication Monographs menemukan, pasangan yang terbuka atas rasa orgasme tersebut memengaruhi komunikasi keduanya. Hal tersebut juga membuat hubungan semakin erat dibandingkan dengan mereka yang berpura-pura orgasme.
3. Sulit untuk dipercaya
Berpura-pura orgasme juga berpengaruh pada kepercayaan dalam hubungan. Hal ini berpengaruh terhadap hubungan keduanya. Oleh sebab itu, penting untuk saling terbuka dan mencari solidk bersama.
4. Kemungkinan pasangan melakukan hal serupa
Ketika diri sendiri berpura-pura orgasme atau menikmati hubungan seks, pasangan bisa saja melakukan hal serupa. Dalam jurnal Sexual and Relationship, pria berpura-pura menikmati hubungan seks sebanyak 25 persen. Hal ini karena pria diduga tertekan untum bisa orgasme.
Sebab beberapa dampak di atas, seharusnya perempuan tidak memalsukan orgasmenya saat berhubungan seksual .