Suara.com - Keyakinan tentang wanita berbulu lebat gairah seks lebih tinggi jelas sudah beredar sejak lama. Namun demikian, apakah Anda juga menganggapnya sebagai fakta? Jika tidak, mungkin itu hanya mitos yang tidak memiliki landasan sains?
Sebelumnya, perlu dipahami apa saja penyebab wanita memiliki lebih banyak bulu. Secara umum, seorang wanita yang punya banyak bulu dapat disebut hirsutisme. Hal ini mengacu pada gangguan keseimbangan hormon pada wanita.
Dilansir dari Hellosehat, beberapa penyebab lainnya adalah sebagai berikut.
1. Sindrom cushing
Baca Juga: Dari Mr P Hingga Puting, 5 Spot Sensitif Ini Bikin Laki-laki Mabuk Kepayang
Ini terjadi ketika tubuh terpapar hormon kortisol dalam jumlah sangat tinggi. Hal ini juga bisa disebabkan karena konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang.
2. Pengaruh hormon
Peningkatan hormon testosteron dan androgen juga bisa jadi penyebab. Ini merupakan kondisi bawaan dan ditandai dengan produksi hormon steroid yang tidak normal oleh kelenjar adrenal.
3. Pengaruh obat-obatan
Diketahui bahwa beberapa jenis obat bisa meningkatkan pertumbuhan rambut. Itu termasuk obat yang mengandung kortisol dan sejumlah alat kontrasepsi.
Baca Juga: Bentuk Miss V yang Longgar Cuma Mitos, Benarkah Bisa Kembali Merapat Alami?
4. Tumor
Meski jarang terjadi, tumor yang menghasilkan hormon androgen dari ovarium dapat menjadi alasan mengapa seorang wanita berbulu lebat.
5. Menopause
Selama fase ini, ovarium berhenti memproduksi hormon estrogen, namun terus memproduksi hormon androgen.
Lalu, Bagaimana Kaitannya dengan Gairah Seks?
Mengacu pada penelitian yang ada, keberadaan hormon testosteron sebagai salah satu penyebab wanita berbulu lebat, tidak memiliki hubungan dengan peningkatan gairah seksual.
Hanya ada sedikit kaitan yang ditemukan, yakni membuat gairah seks lebih tinggi untuk masturbasi dan bukan hubungan seksual dengan pasangannya. Jadi, bisa dikatakan bahwa mitos wanita berbulu lebat punya gairah seks tinggi tidak terbukti secara ilmiah.
Meski demikian, masih cukup banyak orang yang memiliki pandangan seperti itu. Tentu sah-sah saja jika hal ini didasarkan pada pengalaman pribadi atau sejenisnya. Walau begitu, pengalaman akan lebih tervalidasi dengan hasil penelitian ilmiah, kan?
Itulah sedikit pembahasan tentang mitos wanita berbulu lebat. Jika perlu, konsultasikan hal ini pada dokter atau ahli kesehatan terkait untuk memperoleh informasi lebih detail.
Kontributor : I Made Rendika Ardian