Suara.com - Mal Grand Indonesia (GI) yang terletak di pusat kota DKI Jakarta termasuk salah satu pusat perbelanjaan elit yang banyak menjajakan produk dari brand mewah lokal maupun global. Tetapi, saat ini, di tengah mal tersebut justru dibangun 'hutan' dan 'gajah'.
Jangan panik dulu, 'hutan dan gajah' itu sebenarnya instalasi dari pameran Rumah Kita yang diinisiakan oleh brand perabotan rumah Taco yang berkolaborasi dengan brand fesyen Sejauh Mata Memandang di Mal Grand Indonesia.
Bentuk pameran sengaja dibuat dalam bentuk hutan untuk mengasosiasikan 'rumah' sebagai kebutuhan setiap makhluk hidup.
"Rumah juga bisa jadi satu ekspresi kreatif. Kita kalau mau cari ide, nongkrong di rumah. Makanya kenapa itu jadi dasar. Karena sebagai makhluk hidup semua mengakar ke rumah. Rumah adalah sumber kehidupan," kata Vice Marketing of Brand Marketing & Corp Communication TACO Anastasya Tirtabudi saat konferensi pers di Main Atrium Mal Grand Indonesia Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Baca Juga: Ada-ada Saja, Karya Seni dari Durian Ini Dihargai Miliaran Rupiah
Untuk memperlihatkan wujud 'hutan' tersebut dibuat tiga pohon besar yang berbahay kayu daur ulang. Pohon tersebut dibuat kokoh berdiri dengan batang utama berongga dan di dalamnya terdapat tayangan tentang informasi seputar pelestarian alam.
Salah satu lagi yang mencuri perhatian yakni adanya 'gajah' raksasa yang juga terbuat dari bahan daur ulang dengan motif kain perca khas Sejauh Mata Memandang. Selama berada di dalam area pameran itu, pengunjung juga bisa mendengar suara-suara khas hutan, seperti kicauan burung dan hembusan angin.
"Kita ingin ekspresikan gimana kalau di hutan dengan nuansa menenangkan. Juga ada beberapa makhluk hidup yang coba ditampilkan, yaitu gajah. Kita memilih gajah karena dia salah satu binatang yang perlu dilestarikan," kata Anstasya.
Kreatif Director Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto juga menambahkan, pemilihan hutan sebenarnya sebagai upaya untuk mengajak masyarakat peduli dengan pelestarian hutan. Karrna walaupun masyarakat kota jauh dari hutan, sebenarnya tetap sangat bergantung pada tempat itu.
"Banyak yang gak sadar kalau air minum semua dari hutan, jadi hubungannya sangat dekat antara kota, desa, dan hutan. Kalau satu hilang semua gak akan seimbang. Kalau hutan hilang kita kehilangan udara bersih, air bersih. Jadi semua diceritakan dengan narasi lebih ringan. Anak-anak diajari lebih mencintai hutan," kata Chitra.
Baca Juga: Biennale Jogja 2019 Resmi Buka Instalasi Hotel di Kampung Jogoyudan
Pameran itu berada di Main Atrium lantai 1 East Mal Grand Indonesia dan akan terus ada sampai 12 Maret mendatang. Selain melihat pameran, pengunjung juga bisa ikuti rangkaian workshop mulai dari cara menjadi konten kreaor, melukis, hingga cara foto yang bagus.