Suara.com - Baru-baru ini, ramai kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat eselon II Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Mario Dandy Satrio kepada anak pengurus GP Ansor Jakarta Selatan bernama David.
Berdasarkan informasi, David dianiaya oleh Mario dengan kedua rekannya. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam mengatakan, pelaku telah diamankan dan ditahan oleh pihak kepolisian atas kasus penganiayaan tersebut.
Di balik kasusnya yang viral di media sosial itu, warganet justru menyoroti sosok Mario yang disebut sering pamer harta kekayaan. Salah satu akun Twitter @hateisworthless menuliskan, David dianiaya, diculik hingga koma. Sementara pelakunya, yakni Mario sering memamerkan harta kekayaannya.
Akun tersebut menuliskan, orang tua Mario memiliki harta kekayaan mencapai Rp 56 miliar. Bahkan, akun tersebut juga mengunggah video Mario yang sedang naik motor Harley sambil melakukan atraksi.
Baca Juga: Sosok Mario Dandy, Anak Pejabat Pajak yang Hobi Pamer Kemewahan Rubicon dan Harley Davidson
“David anak sahabat kami, seorang santri. Diculik, dipukuli sampai koma oleh anak pegawai @DitjenPajakRI eselon 3 berkekayaan 56M. Disosmed pelaku sering memamerkan kekayaan ortunya.Kami tidak rela kalau harta & relasi ortu bisa membebaskan pelaku ndan @erickthohir @YaqutCQoumas,” tulis akun @hateisworthless, Rabu (22/2/2023).
Unggahan tersebut juga mendapatkan banyak kritikan tentang aksi Mario yang dinilai sering memamerkan harta kekayaannya.
“Anak orang kaya yg sudah kenyang makan, lalu puas tidur dan main, dan ingin melakukan apapun semaunya sendiri. Penjara adalah tempat yang pas untuk belajar kembali arti kehidupan,” tulis pemilik akun @mo*****yur_.
“Another anak papih, kaya dari bokap aja sok iyee benerrr,” komentar akun @ke****m.
“Dopamin pake pamer-pamer udah ga ngefek diganti dgn melakukan penyiksaan,” komentar akun @ges******jah.
Baca Juga: Perlente Naik Rubicon Aniaya Anak Pengurus GP Ansor, Ternyata Mobilnya Ngemplang Pajak
“Bener kata Alm. Kasino yah. Emang begitu anak orang kaya, lagunya suka tengil. Kayak duit bapaknya halal aje. Masih relate sampai kapanpun,” tulis akun @to*****an
Pada beberapa orang yang memiliki kekayaan memang kerap kali memamerkannya di media sosial. Melansir Insider, orang yang memiliki kekayaan memang sering menggunakan berbagai hal mewah demi meningkatkan harga dirinya.
Namun, biasanya aksinya tersebut menuai banyak kritik dari masyarakat yang melihatnya. Pasalnya, beberapa akan memilih untuk berinteraksi dan menyukai orang yang lebih sederhana.
Berdasarkan studi di Journal Social Psychological and Personality Science, seseorang memilih berteman dengan mereka yang mengenakan hal-hal sederhana. Orang yang sering pamer kekayaannya juga dinilai kurang menarik dan dianggap sulit untuk berteman.
Pandangan orang yang suka pamer kekayaan kurang disukai ini terbentuk dari perspektif sosial yang ada. Bahkan, orang yang sering dianggap kesepian. Mereka yang kerap pamer juga dianggap sebagai cara untuk menutupi kekurangan atau rasa insecure yang dimilikinya.
Oleh sebab itu, ketika memamerkan kekayaannya, bukan mendapat pujian, beberapa malah menerima kritik atau cibiran dari orang lain.