Suara.com - Penggunaan media sosial dan dunia digital di Indonesia salah satu yang cukup tinggi di dunia. Sayangnya, situasi itu tidak diimbangi dengan kecakapan digital atau literasi digital.
Sehingga, tidak sedikit pengguna internet yang menjadi korban orang tidak bertanggung jawab dalam kasus kejahatan siber. Pemahaman masyarkat Iindonesia tentang keamaan digital masih rendah.
Oleh sebab itu, dalam Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di wilayah Sulawesi, Illustrator dan Comic Artist, Muhammad Iqbal mengingatkan pentingnya keamanan digital. Ia juga berpesan untuk memahami keamanan digital agar bisa mewaspadai bahaya dan resiko di dunia digital.
“Apa yang kita perlu kuasai adalah pertama bagaimana kita mengamankan identitas kita dan bagaimana kita mengetahui macam-macam penipuan digital. Malware software merupakan server yang jahat, malware dapat masuk di handphone kita, sebagaimana virus yang dapat menginfeksi file-file yang ada di gadget kita,” jelasnya dalam keterangannya, Rabu, (22/2/2023).
Baca Juga: Pengamat: Kesempatan BRI untuk Tekan Biaya Operasional lewat Digitalisasi Masih Terbuka Luas
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Parepare, Drs. Arifuddin Idris MP juga mengatakan bahwa fenomena digital saat ini menjadikan lupa dengan kebiasaan dan karakter masayrakat Indonesia yang saling menghormati dan menghargai, di mana kebebasan berdigital membuat hal-hal tersebut menjadi berubah.
“Kita mempunyai budaya digital Pancasila, digitalisasi budaya adalah bagaimana kita tahu hak-hak digital dalam budaya digital, dan bagaimana kita menghadirkan nilai-nilai Pancasila yang ada di dalamnya,” sebutnya.
Sebagai informasi, melihat Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 yang lalu, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3,49 dari 5,00 atau berada di level sedang.
Sehingga upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman ini, menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Baca Juga: Disdukcapil Yakin 1,5 Juta Penduduk Lampung Beralih ke IKD di 2023