Suara.com - Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, umat muslim akan melalui momen yang disebut Nifsu Syaban. Seperti namanya, momen itu memang terjadi di bulan Syaban, berdasarkan kalender hijriah.
Sya’ban juga termasuk bulan istimewa, sama seperti Ramadhan. Kata Syaban diambil dari akar kata syin, ain, dan ba’ yang berarti cabang.
Satu riwayat menyebutkan bahwa penamaan bulan Sya’ban karena selama bulan tersebut terdapat banyak sekali kebaikan. Sama halnya dengan sebatang pohon yang memiliki banyak cabang, dahan, dan ranting.
Sebagaimana tertulis dalam Alquran surah al-Ahzab ayat 56 yang berisi perintah bershalawat kepada Nabi Muhammmad SAW. Sehingga bulan itu juga dikenal sebagai bulan shalawat.
Baca Juga: Sudah Masuk Bulan Sya'ban, Berikut Adalah Keutamaan Bulan Ini Kata Ustaz Adi Hidayat
Dikutip dari situs NU Online, berbagai peristiwa juga terjadi di bulan Syaban. Seperti, perpindahan arah kibat kaum muslimin dari Baitil Maqdis di Pelestina ke Ka’bah di Masjidil Haram Mekkah.
Peristiwa perpindahan arah kiblat itu terjadi tahun ke-2 hijriyah berdasarkan wahyu QS al-Baqarah: 144 dan diabadikan hingga kini dengan sebuah monumen berupa Masjid Qiblatain terletak sekitar tujuh kilo meter dari Masjid Nabawi Madinah.
Turunnya perintah puasa Ramadhan juga terjadi di bulan Syaban tahun ke-2 hijriyah. Selain itu, pernikahan Rasulullah SAW dengan Siti Hafshah dan Siti Juwairiyah dan lahirnya Sayyidina Husain, cucu baginda Rasulullah SAW tahun ke-3 hijriyah.
Beberapa peperangan yang sangat penting dalam sejarah perjuangan Islam, seperti perang Bani Mushtaliq, juga terjadi saat bulan Syaban tahun ke-6 hijriyah.
Malam Nisfu Sya’ban terjari pada tanggal 15 bulan Sya’ban. Nisfu Sya’ban merupakan salah satu dari lima malam yang utama, selain malam Qadar (lailatul qadar), Idul Fitri, Idul Adha, malam Jumat dan malam awal bulan Rajab.
Baca Juga: Puasa Nisfu Syaban 2023 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Cek Jadwal Berpuasa Jelang Ramadhan
Nabi Muhammad SAW sendiri melakukan ibadah khusus saat malam Nisfu Sya’ban. Yakni dengan menghidupkan malam tersebut dengan beribadah dan bermunajat, ziarah ke maqbarah Baqi’.
Nisfu Sya’ban memiliki banyak nama yang menunjukkan bukti keistimewaan dan kemuliannya.
Salah satunya, Lailatul bara’ah atau malam pengampunan dari Allah SWT terhadap umat Nabi Muhammad SAW. Terutama terhadap dosa-dosa kecil yang dilakukan agar ketika memasuki bulan suci Ramadlan dalam suasana hati dan jiwa yang bersih.
Namun demikian, ada beberapa kelompok umat Islam yang dikatakan tidak mendapatkan ampunan jika tidak segera bertobat dari kesalahan sebelum memasuki malam Nisfu Sya’ban. Di antaranya, tukang sihir, dukun peramal, pemabuk, pezina, pemakan riba (rentenir), durhaka kepada kedua orang tua, memutus silaturahim, dan pengadu domba.