Suara.com - Benjolan di miss v atau vagina bisa muncul secara tiba-tiba tanpa disadari. Sebaiknya jangan abaikan benjolan di miss v itu tanpa tahu penyebabnya.
Meski begitu, benjolan di miss v bisa saja termasuk benjolan yang normal. Namun ada pula benjolan di vagina memerlukan perhatian medis.
Dikutip dari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), berikut daftar benjolan di miss v yang normal dan tidak normal.
1. Kista vulva
Baca Juga: 8 Makanan yang Bisa Menghilangkan Bau Miss V, Auto Dimanja Pasangan
Vulva memiliki sejumlah kelenjar, termasuk kelenjar minyak, kelenjar Bartholin, dan kelenjar Skene. Kista dapat terbentuk jika kelenjar ini tersumbat.
Ukuran kista bervariasi, tetapi kebanyakan terasa seperti benjolan kecil dan keras. Kista biasanya tidak menyakitkan kecuali terinfeksi. Kista umumnya dapat hilang tanpa pengobatan. Jika kista terinfeksi, dokter spesialis kulit dan kelamin dapat mengeringkannya dan mungkin meresepkan antibiotik jika terdapat tanda-tanda infeksi. Situasi ini yang kerap memunculkan benjolan di miss v.
2. Kista vagina
Kista vagina biasanya berupa benjolan di miss v bagian dinding yang terasa keras. Umumnya benjolan di vagina itu seukuran kacang polong atau lebih kecil. Kista inklusi vagina adalah jenis kista vagina yang paling umum. Kadang-kadang terbentuk setelah melahirkan atau cedera pada vagina.
Kista vagina biasanya tidak menyakitkan namun sangat mungkin membuat aktivitas seks menjadi tidak nyaman. Konsultasikan pada dokter spesialis kulit dan kelamin apa yang sebaiknya dilakukan atau jika Anda merasa perlu untuk mengangatnya.
Baca Juga: Mengapa Miss V Selalu Basah, Benarkah Mudah Terangsang?
3. Bintik Fordyce
Bintik Fordyce, atau kelenjar sebaceous merupakan benjolan kecil putih atau kuning-putih di dalam vulva. Bintik-bintik ini juga terkadang ditemukan di bibir dan pipi. Benjolan di miss v itu biasanya pertama kali muncul selama masa pubertas, kemudian cenderung jadi lebih banyak seiring bertambahnya usia. Bintik Fordyce tidak menyakitkan dan tidak berbahaya.
4. Varises vagina
Varises adalah pembuluh darah bengkak yang dapat terjadi di sekitar vulva. Varises vagina biasanya muncul pada sekitar 10 persen kehamilan atau seiring dengan bertambahnya usia. Varises ini muncul sebagai benjolan berwarna kebiruan atau pembuluh darah bengkak di sekitar labia minora dan mayora.
Pada wanita hamil, varises vagina akan hilang dengan sendirinya seiring dengan selesainya masa kehamilan, namun bagi wanita yang tidak hamil varises vagina menyebabkan ketidaknyamanan dalam hubungan seksual atau ketika berdiri untuk waktu yang lama. Konsultasikan pada dokter Anda apa yang sebaiknya dilakukan.
5. Herpes
Genital herpes adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simplex. Herpes ditularkan melalui hubungan seks vaginal, oral, atau anal. Benjolan yang disebabkan oleh herpes ini dapat disembuhkan dan hindari seks tanpa pengaman.
6. Kutil Kelamin
Kutil kelamin biasanya berbentuk bintik-bintik kecil namun padat dan disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Umumnya tersebar melalui hubungan seks vaginal dan anal.