Cut Tari Pasang Badan Bela Wajah Jutek Ria Ricis, Kok Ada Orang Diam Dibilang Galak?

Selasa, 21 Februari 2023 | 17:52 WIB
Cut Tari Pasang Badan Bela Wajah Jutek Ria Ricis, Kok Ada Orang Diam Dibilang Galak?
Geng Cut Tari, Uli, Ersa Mayori, Indra Herlambang (Youtube/Sebelas Duabelas)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perseteruan Bunga Zainal dan Ria Ricis bikin heboh belakangan ini. Sampai-sampai sederet publik figur lain ikut membahasnya. Termasuk Cut Tari, Ersa Mayori, Indra Herlambang dan Uli Herdinansyah.

Mulanya, Indra Herlambang dan Cut Tari menceritakan awal mula Bunga Zainal berseteru dengan Ria Ricis, karena senyumannya yang tak berbalas di sebuah acara. Menurut mereka, tak ada yang salah di antara kedua artis itu.

Baik Indra juga Cut Tari juga enggan membela siapa pun antara Bjnga Zainal dan Ria Ricis. 

Potret Ria Ricis Nonton Westlife (Instagram/riaricis1795)
Potret Ria Ricis Nonton Westlife (Instagram/riaricis1795)

Meski begitu, Indra Herlambang juga paham beberapa orang memiliki wajah judes ketika diam. Hal itu yang mungkin juga dimiliki oleh Ria Ricis.

Baca Juga: Menjilat Miss V Istri Saat Foreplay Sebelum Bercinta, Boleh Nggak Ya Menurut Hukum Islam?

"Kalau dari sisinya Ricis, gue juga mengerti. Karena gue juga introvert dan gue kalau lagi nggak senyum itu orang bilangnya gue judes," kata Indra Herlambang.

Cut Tari dan Ersa Mayori juga merasa memiliki wajah judes ketika sedang diam, meskipun tidak berniat begitu terhadap orang lain.

"Cetakan mukanya guys, jadi ada beberapa orang yang memang face-nya begitu. Muka istirahatnya judes," kata Indra Herlambang

Kok bisa orang memiliki raut wajah judes secara alami?

Sebuah studi berjudul Throwing Shade: The Science of Resting Bitch Face (2015) menjelaskan bahwa fenomena muka jutek atau resting bitch face merupakan hal yang nyata.

Baca Juga: 6 Teknik dan Cara Pijat Miss V yang Benar, Lecut Gairah Hubungan Seksual

Penelitian itu dilakukan Abbe Macbeth dan Jason Rogers dari Noldus Information Technology, yaitu sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak bernama FaceReader.

Perangkat lunak itu dapat membaca ekspresi manusia. Dalam studi, para peneliti berusaha untuk menganalisis wajah para selebritas Hollywood, Amerika Serikat.

Hasilnya, peneliti menemukan rata-rata ekspresi wajah manusia terdiri dari 97 persen ekspresi wajah netral dan 3 persen sisanya menunjukkan emosi kecil, seperti sedih, senang, atau marah, dikutip dari Hello Sehat.

Namun, orang yang berwajah jutek tingkat emosinya naik hingga 6 persen atau dua kali lipat. Melalui hasil pemindaian foto, sebagian besar emosi yang diekspresikan orang dengan muka judes ialah ekspresi menghina atau meremehkan.

Emosi ini bisa dilihat dari isyarat kecil, seperti menyipitkan mata atau menarik salah satu sudut bibir. Ini sendiri diartikan sebagai perasaan bahwa ada sesuatu yang patut dicemooh.

Pada akhirnya, bentuk wajah berperan besar dalam membentuk kesan jutek pada seseorang.

Tak heran bila banyak orang yang dicap jutek punya ciri khas mata sipit atau sayu, sudut bibir yang melengkung ke bawah, atau posisi alis agak turun ke arah dalam hidung.

Para peneliti menduga bahwa faktor genetik dan lingkungan berpengaruh pada pembentukan ekspresi wajah seseorang yang dianggap jutek atau judes.

Selama ini, muka jutek identik dengan kaum perempuan. Sebagian kalangan meyakini bahwa jumlah perempuan berwajah jutek lebih banyak daripada pria, padahal faktanya tidak selalu begitu.

Studi tersebut juga menjelaskan anggapan wajah judes pada perempuan dibentuk dari norma sosial yang menuntut perempuan selalu tersenyum, bahagia, dan ramah pada orang lain.

Jadi, saat perempuan tidak tersenyum atau tidak menunjukkan ekspresi wajah yang menyenangkan, orang tersebut akan lebih cepat dicap jutek alias tidak ramah.

Sementara itu, pria tidak terlalu dituntut untuk menebar senyum. Umumnya, saat seorang pria menunjukkan ekspresi datar atau agak menghina, tak ada yang mempermasalahkannya.

Pada akhirnya, studi itu menyimpulkan bahwa muka jutek berasal dari cap masyarakat terhadap karakteristik atau ciri khas pada bentuk wajah seseorang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI