Suara.com - Sebagian besar orang menganggap emas batangan adalah investasi yang paling aman, karena nilainya akan naik terus menerus meskipun sedikit. Tapi sebenarnya ada nggak sih risiko investasi emas?
Dikatakan Pakar Investasi Emas, Junior Sambyanto meskipun emas memiliki keuntungan yang sedikit, tapi selaiknya investasi pada umumnya, investasi emas logam mulia atau emas digital tetap memiliki risiko.
"Jadi investasi emas tetap ada risikonya, misalnya risiko kenaikan dan turun harga yang terjadi, apalagi jika tidak memahami cara main yang benar," ujar Junior dalam acara talkshow di Mal Summarecon Bekasi, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Selain itu, lelaki yang juga CEO Laku Emas itu mengatakan tidak banyak orang yang menelaah tentang jual dan beli emas, khususnya emas logam mulia. Pada logam mulia umumnya harga beli cenderung lebih mahal daripada harga jual.
Baca Juga: Potret Pakai Kain Lilit, Marion Jola Janjikan Siap Bagi Foto Kenangan di Lokasi Wisata Eksotis
"Jadi kalau beli emas antam Rp 980 ribu per satu gram saat itu, maka harga jualnya saat itu juga Rp 890 ribu, makanya emas tidak bisa beli hari ini, lalu harga langsung naik besok," papar Junior.
Selebihnya ia memastikan, harga emas dunia cenderung mengalami kenaikan yang cukup stabil selama 10 tahun terakhir, meskipun kenaikan umumnya Rp 3000 sehari, atau besoknya bisa turun Rp 8000 sehari.
Junior juga mengatakan jumlah emas di dunia terbatas, sedangkan beberapa manufacturing menggunakan emas sebagai bahan produksi untuk perhiasan, kendaraan dan lain sebagainya.
Proses manufacturing atau kegiatan pabrik inilah yang membuat emas menguap, sehingga emas bisa habis dan jumlahnya semakin terbatas setiap tahunnya, sehingga harga emas jadi ikutan naik terus menerus.
"Jadi biasanya harga emas itu naik melonjak saat dunia sedang tidak baik-baik saja, seperti ada perang, pandemi dan lain sebagainya. Tapi harganya cenderung stabil saat dunia sedang baik-baik saja," jelas Junior.
Baca Juga: Si Anak Emas! Jokowi Tak Masalah Erick Thohir Rangkap Jabatan Menteri Sekaligus Ketum PSSI