Suara.com - Putra sulung Tasya Kamila, Arrasya, baru berusia tiga tahun. Tetapi, Tasya sudah mulai mengajarkan balita itu tentang konsep keuangan.
Sadar anaknya memiliki hobi koleksi kipas dan senang membeli yang baru, Tasya pun mengajarkan kepada Arrasya kalau mainannya itu juga dibeli menggunakan uang.
"Arr emang udah aku jelasin konsep keuangan: "di rumah ada makanan, mama bisa beliin Arr kipas dan maianan karena Mama dan Papa bekerja, dapat uang dan kemudian bisa belanja"," cerita Tasya saat membagikan momen anaknya sedang membongkar kipas barunya lewat Instagram story-nya, dikutip Senin (20/2/2023).
Tasya memang kerap kali mengajak anaknya ikut syuting. Bahkan balita tiga tahun tersebut telah menjadi brand ambassador juga bintang iklan dari beberapa produk bayi.
Baca Juga: Anak Tasya Kamila Hobi Koleksi Kipas Angin, Netizen: Tontonannya Bukan Cocomelon
Pemahaman tentang konsep keuangan yang diajarkan Tasya kepada Arrasya ternyata telah mampu dipahaminya. Sehingga, ketika ingin membeli kipas, ia selalu bertanya kapan kembali kerja syuting.
"Makanya Arr jadi bilang "aku pengen kerja" dan semangat banget shooting sama mama. Abis itu dia beli kipas deh," ungkap istri Randi Bachtiar tersebut.
Mengajarkan anak tentang konsep keuangan ternyata memang banyak manfaatnya. Dikutip dari FFCommunity, berikut empat manfaat mengajarkan uang kepada anak sejak masa pra sekolah.
1. Membangun Kesadaran Kalau Uang Ada di Mana- Mana
Sekali pun anak memang tidak dapat memahami konsep uang pada usia muda, mereka pada akhirnya harus mempelajari itu saat beranjak besar. Anak-anak akan mulai membutuhkan dan menggunakan uang untuk membeli mainan, mengikuti kegiatan, atau berpartisipasi dalam pengalaman sosial seperti menghadiri konser, permainan, atau mengunjungi taman hiburan.
Baca Juga: Ulasan Buku The Psychology of Money Karya Morgan Housel
Mengajari anak-anak tentang menabung dan membelanjakan sekarang akan membantu mereka memahami mengapa mereka tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Belajar mengelola uang sejak dini tidak hanya membantu menciptakan tanggung jawab tetapi juga dapat membantu membatasi hak dan memahami kepuasan yang tertunda.
2. Bantu Anak Tumbuh Menjadi Orang Dewasa yang Percaya Diri Secara Finansial
Mengajar anak-anak sekarang membantu membentuk kebiasaan yang dapat mengarah pada hubungan yang lebih baik dengan uang sebagai orang dewasa. Jika anak-anak terbiasa mengelola uang sendiri untuk menabung, belanja, dan memberi, mereka belajar memiliki rencana untuk masa depan. Semakin dini kebiasaan finansial itu dimulai, ia akan terbiasa melakukannya saat dewasa.
3. Mengurangi Kecemasan
Ketika para psikolog belajar lebih banyak tentang kesehatan mental, mereka mengungkap bahwa uang memengaruhi psikis anak-anak lebih dari sekali. Misalnya, bila orang tuanya mengalami masalah finansial, anak juga pasti akan terdampak. Sangat penting untuk mengajari anak-anak sekarang sebelum mereka mengalami stres tambahan saat dewasa.
4. Terlatih Untuk Membuat Keputusan Besar Tentang Uang
Keputusan besar, seperti kuliah, mengambil pinjaman, membeli mobil, atau mendapatkan pekerjaan atau apartemen pertama, sering terjadi sebelum usia 25 tahun. Remaja yang belum mulai belajar tentang cara terbaik untuk mengelola uang tetapi perlu melakukan pembelian besar berisiko tinggi membuat keputusan yang buruk yang dapat menyebabkan mereka terjerat utang.