Suara.com - Baru-baru ini, Dinas Kesehatan Kota Semarang mengungkapkan kasus diabetes melitus semakin naik. Tahun 2022, ada sebanyak 33 anak dengan kasus diabetes melitus yang bergantung pada insulin. Padahal di tahun sebelumnya, kasus diabetes melitus menyentuh angka 27 anak.
Sementara itu untuk diabetes yang tidak bergantung pada insulin, semula adalah 242 pada tahun 2021 naik menjadi 344 pada tahun 2022. Munculnya diabetes melitus ini disebabkan karena pola makan yang tidak benar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam menyebutkan bahwa anak membutuhkan gizi seimbang untuk memenuhi kalori hariannya.

Dikutip dari Alodokter, penyebab anak diabetes secara umum terbagi menjadi 2 tipe yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Berikut informasi selengkapnya.
Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 merupakan diabetes yang banyak menyerang balita, anak-anak dan remaja. Namun, tidak jarang diabetes tipe 1 menyerang orang dewasa.
Diabetes tipe 1 disebabkan karena kelainan autoimun karena sistem kekebalan tubuh anak merusak pankreas hingga fungsinya terganggu. Kondisi ini menyebabkan anak hanya menghasilkan sedikit atau tidak menghasilkan hormon insulin.
Terganggunya hormon insulin ini bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat dan bisa merusak organ tubuh. Ada beberapa faktor yang membuat anak rentan terkena diabetes 1 sebagai berikut.
- Penyakit turunan dari keluarga yang memiliki riwayat diabetes tipe 1
- Infeksi virus
- Pola makan yang tidak tepat karena sering mengonsumsi makanan dan minuman manis terutama permen, es krim, minuman kemasan, dan lain-lain yang tinggi gula
Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 disebabkan karena resistensi insulin atau kondisi sel pada anak yang kesulitan memanfaatkan gula darah sebagai energi. Kurangnya produksi insulin ini dapat membuat kadar gula meningkat.