Suara.com - Tepat hari ini, 18 Februari 2023 atau 27 Rajab merupakan Hari Isra Miraj, yaitu peringatan pertama kalinya umat islam diwajibkan salat lima waktu. Namun tidak banyak yang tahu sejarah Isra Miraj yaitu diawali dengan perintah salat 50 waktu sehari, simak yuk penjelasannya!
Isra Miraj adalah peristiwa perjalanan spiritual yang dialami Rasulullah atau Nabi Muhammad diberangkatkan dari Masjidil Haram ke langit ke-7. Di momen ini Nabi bertemu dengan Allah, yang memerintahkan umatnya untuk mendirikan salat.
Mengutip situs resmi Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat (Kemenag NTB), menyebutkan Isra Mi'raj adalah salah satu peristiwa besar bagi umat islam. Saking besar dan mendalamnya peristiwa ini, umat islam yang tahu maknanya tidak akan meremehkan melalaikan ibadah salat.
Di peristiwa ini juga, Rasulullah meminta keringanan umatnya, dari yang awalnya diwajibkan salat 50 waktu sehari, kini diubah menjadi salat 5 waktu sehari.
Baca Juga: Begini Harapan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Pada Peringatan Isra Miraj Tahun Ini
"Bagi umat Islam yang mentadabburi perjalanan Isra’ Miraj, mereka sadar semua kejadiannya dan tahapan peristiwanya adalah sebuah pengantar untuk berjumpa suatu yang lebih dahsyat lagi, yaitu perjumpaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Rabbnya," tulis situs tersebut dikutip suara.com, Sabtu (18/2/2023).
Di peristiwa ini juga, disebutkan terjadinya percakapan agung dengan Allah SWT hingga beliau, Nabi Muhammad menerima perintah kewajiban shalat untuk diri beliau dan umatnya. Inilah yang disebut puncak perjalanan Isra Miraj.
Kondisi Nabi Muhammad Bersedih Sebelum Isra Miraj
Sebelum Isra Miraj kondisi Nabi sedang dipenuhi teknaan dan penindasan, termasuk kehilangan orang tercinta seperti ayahnya wafat saat di dalam kandungan, di usia 6 tahun ibunya meninggal, dan kakeknya meninggal saat ia berusia 8 tahun.
Ada juga pamannya yang merawat ikut meninggal, hingga istrinya Siti Khadijah ikut meninggal, padahal saat itu ia yang mendekap nabi saat menerima wahyu pertama yang disampaikan malaikat Jibril.
Sehingga peristiwa Isra Miraj juga disebut sebagai perjalanan untuk menghibur Nabi Muhammad karena kesedihan yang dialami. Saat peristiwa itu ia merefleksi dan berekreasi, termasuk saat ia dipertemukan dengan nabi-nabi terdahulunya,
Isra Miraj Terjadi di Malam Hari
Peristiwa ini dijelaskan dalam surat Al-Isra, dengan isi sebagai berikut:
“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan padanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Alasan malam juga dipilih karena jadi satu-satunya waktu yang dijanjikan Allah sebagai waktu yang terbaik dari seribu bulan (lailatul qadar). Tidak ada waktu lain selain malam yang memiliki keistimewaan seperti ini.
Selain itu, di malam hari jugalah Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Jibril, meski akhirnya sempat terguncang.