Infografis
Suara.com - Tidak mampu menghabiskan satu loyang pizza jadi hal lumrah yang kerap ditemui di Indonesia. Hasilnya banyak masyarakat yang mencaritahu cara menghangatkan pizza yang tepat, agar tetap enak dinikmati di keesokan hari.
Dikatakan Executive Chef Pizza Marzano, Endang Sunardi banyak orang keliru mengira harus menggunakan margarin saat memanaskan pizza di keesokan hari, karena dengan cara ini bisa membuat pizza lebih berair alias berminyak dan lembek.
"Jadi yang disarankan itu sebenarnya nggak usah pakai minyak atau margarin, jadi biarin aja karena dengan gitu bawahnya jadi krispi dan sensasi makannya jadi lebih seru," jelas Chef Endang saat memperkenalkan Pizza Express Marzano di Kota Kasablanka beberapa waktu lalu.
Selain itu, banyak orang juga pilih menggunakan microwave untuk menghangatkan pizza, lagi-lagi ini tidak disarankan karena membuat pizza jadi lebih lembek. Menurutnya cara terbaik memanaskan pizza baiknya menggunakan teflon.
Baca Juga: Ingin Menyantap Pizza Otentik Khas Italia di Cilegon, Tempat Ini Harus Masuk Daftar
"Jadi teflon di atas api kecil, tanpa minyak atau margarin. Tapi kalau nggak ada pilihannya bisa dengan air fryer, kalau nggak ada juga bisa oven," jelas chef yang sudah menggeluti bidang pizza selama sejak 2016 itu.
Selain itu suhu menghangatkan pizza juga perlu diperhatikan, tidak perlu pizza dibolak balik di atas teflon. Ini karena cukup digeser depan belakang kanan kiri di atas teflon dengan suhu sedang.
"Nggak perlu lama cukup aja dengan 3 hingga 4 menit pakai api sedang itu pizza udah siap dinikmati," paparnya.
Selain itu, pizza ternyata tidak disarankan disimpan di dalam chiller atau lemari pendingin. Menurutnya, jika tidak habis cukup menyimpannya di suhu ruangan hingga keesokan hari.
"Jadi pizza jangan terlalu lama juga, maksimal itu 2 hari setelah dimasak, selebihnya teksturnya tidak lagi sama, dan akan ada perubahan rasa di topping atau adonan pizzanya," pungkas Chef Endang.
Baca Juga: Setelah Pizza, Nikita Mirzani Traktir 700 Nasi Bungkus untuk Narapidana, Netizen : Biasa Cari Muka
