Akhirnya Terungkap! Bukan Air Kencing atau Keputihan, Ini Loh Cairan yang Keluar dari Miss V Saat Orgasme

Jum'at, 17 Februari 2023 | 20:16 WIB
Akhirnya Terungkap! Bukan Air Kencing atau Keputihan, Ini Loh Cairan yang Keluar dari Miss V Saat Orgasme
Ilustrasi orgasme, miss V, vagina. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat orgasme, laki-laki pasti akan mengeluarkan cairan berwarna putih yang disebut juga sperma. Hal itu sebenarnya dialami juga oleh perempuan, hanya saja bentuk cairannya agak berbeda.

Sejumlah orang mungkin mengira kalau cairan yang keluar dari vagina, saat perempuan orgasme, itu seperti air pipis atau bahkan keputihan. Tetapi sebenarnya sangat berbeda.

Keputihan menjadi istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan cairan apa pun yang keluar dari vagina yang sebenarnya cairan serviks. Cairan serviks tersebut dibuat oleh serviks, mengalir melalui saluran vagina dan keluar melalui vagina.

Normalnya, vagina memang selalu dalam keadaan lembab. Saat sedang berhubungan seksual, cairan tersebut bisa jadi lebih banyak.

Baca Juga: Ada Enggak Sih Bentuk Miss V yang Sempurna? Ternyata Begini 7 Tampilannya

Ilustrasi menjaga vagina (Unsplash/Timothy Meinberg)
Ilustrasi vagina, miss V (Unsplash/Timothy Meinberg)

Beberapa orang mengalami peningkatan gairah seksual yang menyebabkan kontraksi alat kelamin saat orgasme dan menyebabkan keluarnya cairan dari vagina. Kondisi itu kerap disebut juga sebagai ejakulasi wanita.

Cairan bening itu dikeluarkan dari kelenjar yang dekat dengan uretra, disebut juga sebagai kelenjar Skene.

Dikutip dari Flo Health, cairan gairah itu akan keluar dari vagina saat tubuh merasakan hasrat atau ketertarikan seksual. Selama proses ini, terjadi peningkatan aliran darah ke alat kelamin, termasuk dinding vagina, yang menyebabkan cairan melewatinya.

Itu yang membuat jaringan basah dan memberikan pelumasan, disebut juga sebagai tahap pertama gairah.

Tahap kedua dari gairah seksual menimbulkan aliran darah ke alat kelamin mencapai puncaknya dan sepertiga bagian bawah vagina membesar menjadi kencang. Wilayah itu disebut sebagai platform introitus atau orgasmik.

Baca Juga: Mengapa Ada Benjolan di Miss V, Bolehkah Berhubungan Seks?

ilustrasi vagina. (Shutterstock)
ilustrasi vagina, miss V. (Shutterstock)

Pada tahap ini, produksi cairan gairah meningkat, klitoris mendorong kembali ke arah tulang panggul, dan tubuh bersiap untuk orgasme. Pada titik itu, rangsangan terus-menerus diperlukan untuk mencapai orgasme.

Orgasme sendiri merupakan pelepasan intens peningkatan seksual dari tahap sebelumnya. Bagian gairah seksual yang menyenangkan ini melengkapi siklus dengan kontraksi ritmis otot-otot genital dan peningkatan pelepasan gairah. Ini disebut sebagai fase klimaks.

Alat kelamin wanita tidak memerlukan fase pemulihan, jadi dengan rangsangan yang terus menerus, perempuan bisa mencapai orgasme berkali-kali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI