Gaya HIdup Childfree Alias Nikah Tanpa Anak Ramai Dibahas, KemenPPPA Tegas Menolak: Negara Bisa Punah!

Jum'at, 17 Februari 2023 | 17:18 WIB
Gaya HIdup Childfree Alias Nikah Tanpa Anak Ramai Dibahas, KemenPPPA Tegas Menolak: Negara Bisa Punah!
Ilustrasi pasangan childfree. (Unsplash.com/Callie Morgan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembahaaan tentang pasangan suami istri yang memutuskan tidak mau memiliki anak atau childfree sempat curi perhatian publik. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) juga ikut buka suara.

Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam Rumah Tangga dan Rentan Eni Widiyanti menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa mendukung keputusan childfree. Karena hal tersebut berkaitan dengan keberlangsungan negara

"Kita Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, kita punya misi gimana secara skup besar menjaga keberlangsungan bangsa. Kalau ternyata ada yang memutuskan gak mau punya anak terus KemenPPPA mendukung, bisa jadi bangsa ini punah. Kita tidak seperti itu," kata Eni ditemui di kantor KemenPPPA Jakarta, Jumat (17/2/2023).

Ia menambahkan, justru tugas pemerintah, salah satunya KemenPPPA, untuk memastikan masyarakat memiliki kualitas hidup yang baik. Hal itu berlaku bagi warga laki-laki juga perempuan. Negara juga perlu memastikan angka kelahiran terjadi secara normal.

Baca Juga: Zodiak yang Dikenal Setia dengan Pasangan, Aries Hampir Sempurna

Childfree (www.pexels.com)
Gaya Hidup Childfree (www.pexels.com)

"Artinya kelahiran itu bisa terjadi dengan normal, dengan jumlah yang rasional dan kualitas yang dilahirkan berupa anak-anak sehat. Sehingga menjaga bangsa ini dipimpin oleh orang-orang yang sehat. Kalau yang jni tadi (childfree) artinya ada sesuatu yang menghambat misi itu tadi. Tentunya KemenPPPA tidak akan mendukung," tegasnya.

Angka kelahiran itu, menurutnya, bukan hanya soal angka untuk memastikan warga negara tidak punah. Tetapj, bagaimana negara bisa menjamin kualitas anak-anak yang lahir dan tumbuh kembang dengan sehat.

Itu sebabnya, kata Eni, permasalahan stunting pada anak jadi salah satu fokus negara. Sebab, anak stunting dipastikan alami hambatan pertumbuhan fisik juga intelektual rendah yang akan mempengaruhi kualitas hidupnya saat dewasa.

Meski begitu, Eni menyampaikan bahwa bukan berarti negara mengharuskan setiap pasangan memiliki anak.

"Namanya perempuan dan laki-laki dengan kondisi normal, dia akan berumahtangga dan punya anak. Kecuali kalau memang kondisinya tidak diberikan keturunan oleh Tuhan, itu kan lain lagi. Lain lagi kalau secara sadar memutuskan tidak mau punya anak. KemenPPPA tidak bisa mendukung yang seperti itu," pungkas Eni.

Baca Juga: Bukan Childfree Seperti Gitasav, Ini Tips Awet Muda Ala Wulan Guritno: Diajarin Sabda Ahessa!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI