Suara.com - Rumah kerap dijadikan barang investasi. Selain bisa disewakan untuk mendapat penghasilan tambahan, rumah juga bisa saja dijual bila sewaktu-waktu butuh dana lebih besar.
Tetapi, menjual rumah memang tidak selalu mudah. Analisa Pinhome selama tiga tahun menjadi platform properti teknologi menemukan bahwa kebanyakan orang mencari rumah saat ini sebagai kepemilikan pertama alias sebagai tempat tinggal utama.
Menurut data internal, empat dari lima pengguna Pinhome merupakan pembeli properti pertama dan 93 persen pengguna mencari rumah untuk ditinggali.
Berikut analisa data penggunaan platform Pinhome berdasarkan riset ke konsumen tentang kriteria rumah yang paling banyak dicari:
Baca Juga: Ngilu! Pak Selamet dan Cucu Ditelantarkan, Anak Datang Tiba-Tiba Jual Rumah dan Pergi Begitu Saja
- Properti yang paling digemari sebagai rumah pertama biasanya berbentuk rumah baru dengan harga di bawah 600 juta rupiah.
- Lokasi paling banyak dicari bergeser keluar Jakarta, yaitu Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok dan Bandung.
- Kebutuhan kredit semakin berkembang, di mana minat terhadap KPR takeover meningkat karena potensi penghematan hingga 25 persen dari total cicilan.
- Pembagian THR menjadi pemicu transaksi, di mana transaksi pembelian properti meningkat hingga dua kali lipat setelah THR diterima.
- Pasca pandemi kebutuhan alih daya perawatan rumah terus meningkat, terutama jasa membersihkan rumah yang naik 2,5x lipat di tahun 2022.
Pelaku industri properti Ali Tranghanda juga menganggap, meskipun ada isu resesi, tetapi menurutnya tahun ini justru menjadi momentum tepat untuk membeli properti.
"Jika mampu, lebih baik beli properti di tahun 2023 daripada menunggu di tahun-tahun depan. Harga properti akan makin bersahabat di tahun politik ini. Setelah pemilu, bisa jadi harga properti akan naik seiring kenaikan permintaan," kata Ali dalam siaran pers Pinhome.
Bila berencana membeli properti, Ali menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
- Manfaatkan bunga KPR yang melandai atau di bawah bunga sebelum pandemi.
- Jika menggunakan pihak ketiga untuk membeli properti, seperti agen atau platform digital, pastikan sudah terpercaya dan memberikan transparansi untuk proses dan biaya yang harus dikeluarkan.