Suara.com - Islam memberikan tuntunan dalam segala aspek kehidupan manusia, termasuk juga dalam hal berhubungan intim. Dalam ajaran Islam, hubungan seksual hanya boleh dilakukan oleh pasangan sah suami istri.
Bila hubungan seksual dilakukan di luar ikatan pernikahan termasuk tindakan zina. Sementara apabila dilakukan oleh suami istri, maka dihitung sebagai ibadah.
Lantaran termasuk kebutuhan yang mendasar bagi manusia, maka terdapat beberapa amalan yang sebaiknya dilakukan baik sebelum maupun sesudah berhubungan intim.
Dikutip dari situs NU Online, ulama Islam Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya` ‘Ulumiddin, telah memaparkan amalan yang sebaiknya dilakukan sebelum memulai hubungan intim adalah sebagai berikut:
- Disunnahkan untuk membaca bismillah.
- Membaca surat Al-Ikhlash.
- Membaca takbir dan tahlil (Allohu akbar, Laailaha illalloh).
- Membaca doa: Bismillahil-‘aliyy al-azhim. Allahumma ij`alhâ dzurriyatan thayyibah, in kunta qaddarta an tukhrija dzâlika min shulbi. Allahumma jannibni asy-syaithân wa jannib asy-syaithân mâ razaqtanâ.
- Memakai penutup atau selimut, dan jangan melakukan hubungan badan dengan telanjang bulat.
- Memulai dengan cumbu-rayu dan ciuman.
Selain amalan yang dilakukan sebelum berhubungan intim, ada juga amalan ketika sedang berhubungan intim:
- Hindari mengadap kearah kiblat.
- Hindari terlalu banyak berbicara.
- Ketika istri menjelang orgasme, maka suami mengatakan dalam hati "Alhamdulillahil-ladzi khalaqa minal-mâ` basyara faja’alahu nasaban wa shahra wa kana rabbuka qodîra". Karena apabila hubungan badan itu menghasilkan anak maka syaitan tidak akan menggangunya.
- Usahakan untuk keluar bersama-sama, karenanya pihak lelaki jangan terburu-buru untuk segera mentuntaskan permainan sebelum pihak perempuan mencapai orgasme.
- Jika ingin mengulangi hubungan seks yang kedua, maka sebaiknya membersihkan atau mencuci terlebih dahulu kemaluannya.