Suara.com - Pakar Investasi Emas, Junior Sambyanto tidak merekomendasikan beli emas mini yang banyak ditawarkan situs belanja online atau e-commerce. Ini karena emas fisik berukuran mini ini tidak ada nilai investasinya.
Pernyataan ini diutarakan Junior yang dibuktikan dengan membandingkan harga emas Antam di pasaran 1 gram dijual seharga Rp 1 juta, sehingga jikapun dijual berukuran mini 0,5 gram atau setengah gram harganya berkisar antara Rp 500 ribu, sehingga sangat tidak mungkin jika dijual di e-commerce dengan harga Rp 100 ribu.
"Saya nggak berani sebut merek, tapi maksudnya merek-merek emas yang mini itu. Kalau kalian hitung secara emas Antam di bagi pergramnya, bagi per 0 komanya itu sangat tidak disarankan karena tidak ada nilai investasinya," ujar Junior ditemui suara.com di Summarecon Mall Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/2/2023).

Ia menambahkan, jika memang ingin membeli emas mini dalam bentuk fisik, paling tidak harus berukuran 0,5 gram atau 1 gram minimal. Pembelian juga harus dilakukan pada penjual yang kredibel, dengan cara mengecek broker atau providernya.
"Minimum 0,5 atau 1 gram itupun juga ya balik lagi belum tentu cuan dalam waktu dekat, masih nunggu agak lama," jelas Junior.
Sehingga ia menyarankan, jika ingin membeli emas untuk investasi tapi jumlah uang yang dimiliki terbatas atau di bawah Rp 500 ribu, sebaiknya dimulai dengan beli emas digital lebih dulu. Ini karena emas digital bisa membeli emas minimum dengan harga Rp 50 ribu.
Selanjutnya setelah emas digital terkumpul mencapai 0,5 gram, 1 gram atau lebih maka bisa mengambilnya di atm emas fisik yang disediakan platform tersebut.
"Lebih baik digital dulu, karena beberapa provider digital kan mulainya dari Rp 50 ribu lebih kecil, lebih murah, lebih affordable. Jadi kalau kalian nabung Rp 50 ribu, Rp 50 ribu terus sampai akhirnya dapat Rp 1 juta itu kan kurang lebih 1 gram, bisa jadi emas fisik juga," lanjut Junior.
Perlu diketahui juga emas fisik lebih sulit untuk cair, karena perlu datang dan menjual ke platform atau toko emas seperti Antam dan sebagainya. Tapi berbeda dengan emas digital yang lebih mudah cair menggunakan ponsel, dengan hanya beberapa klik.
Baca Juga: Kolaborasi Milenial Indonesia Siapkan Generasi Emas Indonesia 2045
"Terserah kalian mau yang fisik atau digital, tapi balik lagi keduanya liquidnya itu cukup liquid (cair dalam bentuk uang). Kalau yang digital very liquid, pencet di aplikasi langsung cair. Kalau yang fisik ya harus datang dulu ke toko emas dulu," tutup Junior.