Suara.com - Hubungan antara Kate Middleton dengan Meghan Markle dikabarkan benar-benar telah renggang. Bahkan ada yang menyebut kalau Kate semakin mengucilkan istri Pangeran Harry itu.
Kondisi itu juga tidak lepas dari hubungan suami mereka, Pangeran William dan Pangeran Harry, yang juga masih berseteru. Meski jarang bertemu, William dan Harry dinilai tidak mampu menutupi kecanggungan mereka saat bertemu di hadapan publik.
Ditambah lagi, buku terbaru Harry yang berjudul Spare juga banyak diulas terlalu menyudutkan anggota kerajaan Inggris, termasuk sikap ayah dan kakak sematawayangnya itu. Keretakan hubungan itu rupanya berimbas juga terhadap istri-istri mereka.
Menurut seorang ahli Kerajaan yang pernah bekerja untuk ITV, Nicholas Owen, Kate terlihat makin 'mendorong' Meghan Markle jauh ke belakang dari popularitas sebagai menantu bangsawan. Salah satunya terlihat dari popularitas Kate yang makin melonjak di kampung halaman Meghan, Amerika Serikat.
Baca Juga: Namanya Tercoreng Gara-Gara Buku Pangeran Harry, Kate Middleton Lakukan Rebranding
"Popularitas Kate benar-benar terjamin," kata Nicholas Owen kepada Sky News Australia.
Menurut Owen, Kate kini memiliki penasihat baru di sekitarnya, terutama seorang perempuan yang berperan penting dalam menentukan citranya di depan publim.
Terlebih Kate yang kini memiliki gelar Putri Wales juga harus menyesuaikan diri dengan beberapa peran. Karena dia akan menjadi istri dari calon raja berikutnya.
Popularitas Kate di Inggris Raya juga cukup solid, meskipun ada kekhawatiran bahwa kampanye media yang melawannya di Amerika Serikat akan semakin berani dengan kemunculan Meghan Markle di media secara terus-menerus.
Perselisihan kedua menantu Raja Charles itu bahkan telah terjadi sejak pernikahan Harry dan Meghan pada 2018 lalu. Lewat bukunya 'Spare', Harry menceritakan dari sisinya kalau Kate pernah membuat Meghan menangis.
Harry menulis bahwa Kate mengirim pesan kepada Meghan beberapa hari jelang hari pernikahan karena pakaian pengiring pengantin Putri Charlotte, anak Kate, ukurannya terlalu besar.
Pesan tersebut tidak langsung dibalas oleh Meghan. Karena menurut Harry, Meghan saat itu memang dibanjiri banyak pesan tentang persiapan pernikahannya.
Pesan Kate baru dibalas Meghan keesokan paginya dengan mengatakan kalau penjahit untuk membetulkan ukuran baju Charlotte telah disiapkan di istana. Meghan juga meminta Kate untuk membawa serta anaknya saat menemui penjahit yang bernama Ajay. Harry mengklaim, Kate menolak tawaran tersebut.
"Dia menuntut bahwa semua gaun harus dibuat ulang oleh desainer gaun pengantinnya sendiri, Sarah Burton, telah setuju dengannya," klaim Harry dalam bukunya.
Meghan terkejut dengan pernyataan Kate, sebab acara pernikahannya saat itu sebenarnya tinggal empat hari lagi. Namun, Kate justru meminta seluruh gaun harus dibuat ulang.
Harry kemudian menjelaskan bahwa istrinya akhirnya membalas Kate dengan kalimat, “Saya tidak yakin harus berkata apa lagi. Jika gaunnya tidak pas, tolong bawa Charlotte menemui Ajay. Dia sudah menunggu sepanjang hari.”
"Baik," katanya, Kate menanggapi.
Dalam memoarnya, Harry mengatakan bahwa ketika dia pulang ke rumah telah menemukan Meghan yang menangis terisak-isak di lantai. Menurut Harry, Meghan saat itu tidak menganggap perilaku Kate sebagai kejahatan.