Dinda Hauw Sering Alami Kontraksi Palsu Jelang Kelahiran Anak Kedua, Bahaya atau Tidak?

Rabu, 15 Februari 2023 | 18:40 WIB
Dinda Hauw Sering Alami Kontraksi Palsu Jelang Kelahiran Anak Kedua, Bahaya atau Tidak?
Dinda Hauw Pamer Baby Bump (Instagram/@dindahw)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di akhir masa kehamilan menunggu buah hati yang kedua, Dinda Hauw mulai merasakan adanya kontraksi palsu. Putra kedua dari pernikahannya dengan Rey Mbayang ini memang memiliki Hari Perkiraan Lahir (HPL) awal Maret mendatang.

Kontraksi palsu yang dialami Dinda Hauw di akhir kehamilan merupakan hal yang wajar. Supaya tidak salah memahaminya, simak info lebih lengkap mengenai kontraksi palsu melalui artikel berikut.

Apa itu kontraksi palsu?

Dinda Hauw Pamer Baby Bump (Instagram/@dindahw)
Dinda Hauw Pamer Baby Bump (Instagram/@dindahw)

Dalam bahasa medis, kontraksi palsu dikenal dengan Braxton Hicks. Meski sama-sama membuat perut terasa keras dan tegang, kontraksi palsu berbeda dengan kontraksi asli yang menandakan waktu persalinan segera tiba.

Baca Juga: Sering Alami Kontraksi Palsu Jelang Melahirkan, Dinda Hauw Merasa Lebih Kuat Dibanding Kehamilan Pertama

Melansir dari laman American Pregnancy Association, kontraksi palsu umumnya terjadi setelah kehamilan memasuki usia 35–36 minggu atau ketika janin berada pada trimester ketiga.

Berapa lama kontraksi palsu terjadi?

Satu hal yang membedakan kontraksi Braxton Hicks dengan kontraksi asli adalah lamanya kontraksi berlangsung. Jika kontraksi menjelang persalinan bisa berlangsung selama 5–10 menit, kontraksi palsu umumnya hanya 30–60 detik. Kondisi ini paling lama berlangsung selama dua menit.

Jika Anda mulai merasakan kontraksi palsu, cobalah untuk mengatasinya dengan latihan pernapasan. Ini akan membuat Anda lebih rileks sehingga perut yang menegang perlahan akan menghilang.

Perlu diingat bahwa kontraksi palsu berbeda dengan kontraksi dini. Sebab kondisi ini memang terjadi di akhir kehamilan dan hampir mendekati waktu melahirkan.

Baca Juga: Gita Savitri Bikin Heboh Pilih Child Free, Begini Komentar Rey Mbayang dan Dinda Hauw

Apa kontraksi palsu itu berbahaya?

Selain kontraksi yang tidak bertahan lama, berikut adalah beberapa gejala lain yang menandakan bahwa kontraksi palsu tidak berbahaya.

  • Frekuensi terjadinya tidak sering dan cenderung acak
  • Tidak disertai dengan bercak darah atau pecahnya air ketuban
  • Kontraksi dapat berhenti setelah berganti posisi
  • Terasa sakit tetapi tidak bertahan lama
Ilustrasi ibu hamil (Freepik/Prostoolen)
Ilustrasi ibu hamil (Freepik/Prostoolen)

Tidak semua ibu hamil mengalami kontraksi palsu seperti Dinda Hauw. Jika Anda merasa ragu apakah kontraksi yang Anda rasakan palsu atau tidak, segera hubungi dokter kandungan.

Kontraksi palsu biasanya disertai dengan rasa sakit atau nyeri pada bagian bawah perut. Kadang-kadang, kondisi ini juga disertai dengan kram.

Beberapa ibu hamil juga mengeluhkan nyeri punggung, pinggang, hingga dada saat mengalami kontraksi Braxton Hicks. Jika Anda merasakannya dan tidak juga segera membaik, segera hubungi dokter.

Demikian informasi mengenai kontraksi palsu seperti yang dialami Dinda Hauw. Semoga informasi ini membantu dan membuat ibu tidak semakin khawatir.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI