Suara.com - Kondom jadi salah satu alat kontrasepsi paling populer digunakan untuk mencegah kehamilan saat berhubungan seksual. Tetapi, memakai kondom juga masih berisiko kehamilan bila terjadi kebocoran.
Kondom yang bocor biasanya disebabkan karena ada robekan. Biasanya sobekan itu akan dirasakan oleh pria maupun pasangannya.
Meskipun demikian, kondom dapat saja robek tanpa disadari. Tetapi, hal itu sebenarnya jarang terjadi, terutama jika menggunakan dan menyimpan kondom dengan benar.
Untuk mencegah kebocoran kondom, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dikutip dari Healthline, berikut cara menggunakan kondom agar tidak bocor.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Beli Permen Karet Tapi Diketawain Orang, Ternyata Beli Kondom Rasa Strawberry
1. Periksa kondisi kondom setelah dikeluarkan dari kemasannya. Terkadang kondom bisa saja rusak atau robek sejak masih di dalam kemasan atau saat sedang dipasang.
2. Pilih ukuran kondom yang sesuai dengan ukuran. Jangan kebesaran maupun terlalu sempit. Karena itu bisa saja merusak bentuk kondom saat digunakan.
3. Segera ganti kondom bila dirasa tidak lagi nyaman digunakan. Biasanya saat kondom robek, akan ada perubahan sensasi yang dirasakan. Jika itu terjadi, beri tahu pasangan, segera cabut, dan periksa kondom.
4. Sebaiknya periksa kondom secara berkala saat berhubungan seks. Misalnya, saat mengubah posisi. Tak ada salahnya mengganti beberapa kondom dalam sekali berhubungan seksual.
5. Jangan lakukan tindakan sepele yang bisa merusak kualitas kondom. Seperti, menyimpan kondom di tempat yang tidak aman seperti dompet, menggunakan kondom yang sudah terpapar suhu tinggi, juga langsung menggunakan kondom tanpa pelumas.
Walaupun kondom tidak robek, kehamilan masih mungkin terjadi. Itu karena kondom tidak berfungsi sepanjang waktu.
Jika kondom digunakan dengan sempurna, 98 persen efektif mencegah kehamilan. Jika digunakan secara tidak benar, efektivitasnya turun menjadi sekitar 85 persen.
Meski begitu, fungsi kondom sebemarnya tidak hanya untuk mencegah kehamilan. Tapi juga jadi cara paling efektif untuk mencegah penyakit infeksi menular seks (IMS).
Sebab, IMS ditularkan melalui semua jenis aktivitas seksual, termasuk penetrasi vagina, seks anal, atau seks oral tanpa perlindungan.
Banyak IMS dapat disebarkan melalui seks oral, seperti klamidia, gonore, sifilis, HPV, dan bahkan HIV. IMS dapat menyebar meskipun pasangan Anda tidak memiliki gejala apa pun.