Tata Cara Berhubungan Seksual Berdasarkan Ajaran Agama Islam, Kalau Foreplaynya Gimana?

Selasa, 14 Februari 2023 | 19:26 WIB
Tata Cara Berhubungan Seksual Berdasarkan Ajaran Agama Islam, Kalau Foreplaynya Gimana?
Berhubungan seks di depan kaca. (Dok: Elements Envanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbicara mengenai hubungan seksual, biasanya setiap pasangan akan melakukan foreplay atau pemanasan terlebih dahulu. Biasanya proses foreplay ini dilakukan untuk meningkatkan hasrat seksual kedua pasangan serta memberikan rasa nyaman satu sama lain.

Sementara itu, bagi mereka yang beragama Islam, dalam berhubungan seksual sendiri memiliki aturan yang dianjurkan, termasuk cara foreplay. Hal ini agar hubungan seksual yang dilakukan sesuai dengan ajaran agama dan memberikan pahala.

Lantas bagaimana anjuran untuk pasangan melakukan foreplay sesuai ajaran agama Islam? Mengutip NU Online, anjuran untuk foreplay sendiri diulas dalam kitab Qurratul Uyun tentang bagaimana posisi, doa, serta hal-hal yang harus dibaca.

Berikut terdapat beberapa anjuran foreplay saat berhubungan seksual sesuai anjuran agama Islam.

Bercinta di kursi dengan berbagai gaya. (Shutterstock)
Bercinta, berhubungan seks. (Shutterstock)

1. Waktu memulai

Waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual sesuai ajaran agama Islam yaitu setelah Isya. Sebelum melakukannya, pasangan dapat membaca doa bersama terlebih dahulu. Berikut doa sebelum melakukan hubungan seksual.

“Allahumma Jannibna as-Syaithan wa Jannibis Syaithana ma Razaqtana.”

2. Membersihkan dulu terlebih dahulu

Sebelum melakukan hubungan seksual, kedua pasangan harus sudah dalam keadaan bersih, baik fisik maupun batin. Disarankan, untuk pasangan mandi dan wudhu terlebih dahulu. hal ini juga dijelaskan dalam hadis, Nabi SAW berkata

Baca Juga: Karena Pria Ingin Dimengerti, Berikut Tips untuk Wanita Luluhkan Pria di Ranjang Menurut dr. Abi Noya (Bag. 2)

Barangsiapa telah menikah, maka ia sejatinya telah menyempurnakan setengah agamanya. Maka hendaknya bertakwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya. (HR. Muslim).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI