Suara.com - Usai aksinya viral, sopir Fortuner, Giorgio Ramadhan ditetapkan jadi tersangka usai merusak mobil Honda Brio di jalan Senopati.
Kejadian ini membuat masyarakat geram karena pasalnya bukan sekali dua kali saja sopir mobil SUV besar kerap bertindak arogan, kenapa ya kok begitu?
Adapun Giorgio, saat ditetapkan menjadi tersangka kedua tangan pemuda 24 tahun itu tampak diborgol. Tampang sangar sebagaimana waktu mengamuk di jalanan tak terlihat lagi.
Giorgio lebih banyak menundur sembari mengenakan masker warna hitam. Namun kemudian masker dibuka, ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada korban pengemudi Honda Brio.
Baca Juga: Arogan Banget! Pengemudi Pajero Todongkan Pedang Hanya karena Tak Diberi Jalan
"Pertama, kepada Bapak AW selaku pemilik mobil Brio yang telah saya rugikan dan saya meminta maaf atas segala perbuatan saya yang luar biasa kepadanya," kata Giorgio saat jumpa pers di Mapolres Jakarta Selatan, Senin, 13 Februari 2023.
Sementara itu berdasarkan penelitian Psikologi Lalu Lintas yang sudah dilakukan selama 10 tahun, ada beragam sebab seseorang jadi pengemudi yang buruk saat mengendarai mobil, di antaranya sebagai berikut mengutip The Guardian, Selasa (14/2/2023).
1. Gagal Sadar Diri Sudah Bersikap Arogan
Penelitian menunjukan, pengemudi lebih muda cenderung mencari sensasi dan impulsif saat duduk di belakang stir, bahkan mereka juga kurang peka pada hukuman. Ini mengartikan hukaman sederhana tidak akan membuat mereka jera sebagai pengguna jalan antisosial.
2. Merasa Lebih Aman dari Kelihatannya
Baca Juga: Sepekan Ini Warganet Digaduhkan Dua Insiden Arogansi Pengemudi Fortuner
Pengemudi yang termakan ilusi sering menganggap kecepatannya relatif aman, sehingga merasa berhak mengemusi lebih lebih cepat, ditambah ia kerap mengabaikan jarak aman pengereman. Lantaran terjebak ilustrasi, mereka juga tidak bisa melakukan penilaian dengan tepat.
3. Lebih Arogan ke Orang Berstatus Rendah
Kerap kali merek atau tipe mobil bisa mencerminkan status sosial seseorang. Termasuk dari ukuran mobil juga ikut mempengaruhi, atau lama dan barunya tipe mobil juga berkontribusi pada sikap pengendara. Jadi bukan hal aneh saat melihat pengendara mobil yang lebih mahal cenderung berperilaku lebih agresif terhadap pejalan kaki.
Sebelumnya, jagat media sosial dihebohkan dengan aksi mengamuk sopir Toyota Fortuner yang melakukan penyerangan terhadap pemobil lain di jalan raya. Dalam video yang beredar di media sosial, pria diduga pengemudi Fortuner itu menenteng senjata airsoft gun dan samurai saat merusak sebuah mobil Honda Brio.
Aksi arogansi sopir Fortuner itu pun terekam video amatir dan diunggah korban lewat akun Twitter pribadinya, @ari295, Minggu (12/2) pagi.
Dalam unggahan video itu, tampak seorang pria turun dari Fortuner dan langsung menyerang mobil lain di tengah jalan. Tampak, pelaku yang mengenakan kaos hitam membawa senjata diduga airsoft gun dan samurai.
Berdasar narasi dari unggahan video itu, diduga jika aksi penyerangan sopir Fortuner itu terjadi di kawasan Senopati, Jaksel pada Minggu dini hari tadi.
"Tadi pagi sekitar pukul 02.00 mobil saya dirusak oleh pengemudi fortuner. Awal mulai mobil tersebut melawan arah di depan office 8. Diberi dim tapi tidak mau minggir. Akhirnya mau minggir setelah mengeluarkan kata-kata kasar. Mobil tsb lalu mengejar saya & merusak di depan apotek potenza," demikian keterangan video.