Suara.com - Beredar informasi terjadinya tsunami di Turki usai kejadian gempa yang menewaskan lebih dari 12.000 orang. Benarkah? Yuk cek fakta kabar tersebut di Suara.com.
Informasi ini berawal dari unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa terjadi gelombang tsunami yang menyapu bersih Pantai Selatan Turki. Informasi ini menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan masyarakat Indonesia, karena ada beberapa WNI (warga negara Indonesia) yang tinggal di sana.
"Urgent! Datang ke Turki, gempa bumi terakhir 7,8 dan sekarang 5,8 skala richter, gelombang tsunami menyapu bersih pantai selatan Turki," tulis caption unggahan itu melampirkan video , mengutip akun instagram @jalahoaks (11/2/2023).
Penjelasan
Baca Juga: CEK FAKTA: Rumah Anies Digeruduk Pendukung Sandiaga Uno Gegara Utang Rp50 M, Benarkah?
Berdasarkan hasil penelusuran Jakarta Lawan Hoaks, informasi itu keliru alias disinformasi, karena gelombang besar air laut yang terlihat seperti tsunami itu tidak terjadi di Turki, dan sama sekali tidak terkait musibah gempa yang menewaskan lebih dari 12.000 korban jiwa.
Video kejadian air laut tumpah ke darat itu terjadi di Pantai Utara Durban, Afrika Selatan pada Sabtu, 17 Desember 2022 silam di sore hari waktu setempat.
Meski begitu kejadian gelombang air laut ini menyebabkan tiga perenang tewas, dengan belasan orang lainnya terluka.
Juru bicara Layanan Medis Darurat KwaZulu-Natal, Robert McKenzie mengatakan, ombak yang terjadi di pesisir Pantai Utara Durban merupakan gelombang yang datang tidak seperti biasanya.
Ombak tersebut menghanyutkan perenang di Bay of Plenty ke laut dan menenggelamkan setidaknya tiga dari mereka.
Baca Juga: Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Turki
Kesimpulan: Disinformasi
Video yang disebut karena gempa Turki itu bukanlah gelombang tsunami, melainkan gelombang air laut yang terjadi di Afrika Selatan pada Desember 2022.