“Karena di sini kapasitasnya sekitar 100 ton sebulan. Jadi kapasistas yang digiling itu 60 ton, 40 ton itu dipres,” jelas Yung Merta Yasa.
Saat masuk proses penggilingan pun harus melewati pencucian berkali-kali.
“Barang yang terpilih digiling di sini. Begitu digiling, kita cuci berkali-kali sampai menemukan standar yang diinginkan. Jadi cuma tiga step, ditimbang, disortir, digiling, dicuci, dipacking,” jelasnya.
Sedangkan untuk bagian pres jauh lebih mudah.
“Yang dipres lebih gampang. Begitu selesai dipres kita packing, kita jual,” ucap Yung Merta Yasa.
Barulah setelah itu semua, sampah botol kemasan yang telah disortir sedemikian rupa dikirim ke pabrik Danone di Bandung dan Pasuruan sebagai bahan baku pembuatan botol baru.