Menengok Cara Daur Ulang Sampah Botol Aqua di Lombok PET

Sumarni Suara.Com
Jum'at, 10 Februari 2023 | 08:02 WIB
Menengok Cara Daur Ulang Sampah Botol Aqua di Lombok PET
Proses daur ulang sampah botol plastik di Lombok PET. [Suara.com/Sumarni]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Danone Indonesia memperlihatkan cara mendaur ulang sampah botol plastik, Aqua. Prosesnya sendiri terjadi di Lombok PET, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam kunjungan ke sana bersama awak media pada Kamis (9/2/2023), Karyanto Wibowo selaku Sustainable Development Director Danone Indonesia mengungkap bahwa proses daur ulang ini diharapkan bisa menjaga lingkungan lebih baik.

Proses daur ulang sampah botol plastik di Lombok PET. [Dok. Danone Indonesia]
Proses daur ulang sampah botol plastik di Lombok PET. [Dok. Danone Indonesia]

“Kita berusaha menjaga lingkungan. Salah satu upaya kami adalah mengelola sampah kemasan kami,” kata Karyanto Wibowo.

“Dengan mengumpulkan kemasan-kemasan itu, untuk kemudian dipakai lagi sebagai bahan baku produk Aqua. Produk Danone memang sudah mengandung daur ulang,” imbuhnya.

Baca Juga: Kolaborasi Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju" Dukung Pendidikan dan Nutrisi Anak dari Aceh hingga Papua

Yung Merta Yasa selaku Pengelola Lombok PET turut menambahkan. Dia menyebut ada standar khusus sampah plastik yang bisa didaur ulang oleh Danone.

Proses daur ulang sampah botol plastik di Lombok PET. [Suara.com/Sumarni]
Proses daur ulang sampah botol plastik di Lombok PET. [Suara.com/Sumarni]

“Tidak sembarang plastik yang didaur ulang. Karena kita ada standar. Kalau seperti ini (ada banyak kotoran di botolnya) ini termasuk sampah dan dikembalikan ke pengepul. Soalnya standarnya Danone cukup ketat,” ucap Yung Merta Yasa.

Sedangkan terkait proses daur ulang sendiri, dia menyebut tidaklah terlalu sulit.

“Di sini kita ada penimbangan menggunakan sistem manual. Saat pertama kali datang sampahnya, pertama ditimbang. Setelahnya mulai ada pemisahan. Mana yang standarnya Danone, kualitasnya. Lalu kita sortir,” bebernya.

“Karena kita bekerja dengan banyak pemulung kita harus memberikan tanda yang mana barang tidak termasuk kategori. Setelahnya dicek ulang untuk pemisahan mana yang digiling, mana yang dipres. Jadi seperti itu prosesnya. Sangat sederhana cuma tiga step,” imbuhnya lagi.

Baca Juga: Penyelesaian Konflik Karyawan dan Aqua Solok yang Berujung PHK Diambil Alih Pemkab

Proses akhir setelah penyortiran sampah memang dibagi menjadi dua yakni dipres dan digiling.

“Karena di sini kapasitasnya sekitar 100 ton sebulan. Jadi kapasistas yang digiling itu 60 ton, 40 ton itu dipres,” jelas Yung Merta Yasa.

Saat masuk proses penggilingan pun harus melewati pencucian berkali-kali.

“Barang yang terpilih digiling di sini. Begitu digiling, kita cuci berkali-kali sampai menemukan standar yang diinginkan. Jadi cuma tiga step, ditimbang, disortir, digiling, dicuci, dipacking,” jelasnya.

Sedangkan untuk bagian pres jauh lebih mudah.

“Yang dipres lebih gampang. Begitu selesai dipres kita packing, kita jual,” ucap Yung Merta Yasa.

Barulah setelah itu semua, sampah botol kemasan yang telah disortir sedemikian rupa dikirim ke pabrik Danone di Bandung dan Pasuruan sebagai bahan baku pembuatan botol baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI