Suara.com - Masa remaja Pangeran Harry ternyata dikenal sebagai raja pesta. Dia sering kedapatan mengunjungi beberapa klub malam 'hot' di London.
Semasa remaja, Pangeran Harry bahkan kerap membuat pesta bersama teman-temannya sampai tengah malam di sekitar rumah ayahnya di Highgrove King Charles.
Masa remaja Harry itu kembali menjadi sorotan setelah seorang wanita tua mengaku mengambil keperawanan Harry.
Sasha Walpole, mantan pekerja stabil di Highgrove, mengatakan dia dan Harry berhubungan seks di lapangan setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-19 di sebuah pub di Wiltshire pada tahun 2001.
Baca Juga: Kate Middleton Ulang Tahun ke-41, Yuk Intip Cara Dietnya Agar Bisa Tertular Awet Muda
Cerita itu terungkap setelah Harry membuka tentang bagaimana dia kehilangan keperawanannya dalam buku memoarnya. Diceritakan kalau suami Meghan Markle itu bertemu singkat di lapangan di belakang pub dengan Sasha.
Mereka memulai malam dengan menenggak tequila, Baileys, dan sambuca di Vine Tree Inn di Norton, Wiltshire.
Harry sebelumnya berbicara tentang akhir pekannya yang khas di Highgrove pada waktu itu, mengatakan bahwa dia dan Pangeran William sering pergi ke pub bersama teman dan minum segelas Snakebite yang terbuat dari sari buah apel dan bir.
Tapi malam mereka selalu berakhir di Klub H, klub malam pribadi mereka sendiri di Highgrove yang dulunya merupakan tempat perlindungan bom.
Pada bukunya, Spare, Harry menjelaskan bagaimana dia dan William melengkapi ruang dengan barang-barang dari istana, termasuk permadani Persia, sofa merah Maroko, dan papan dart listrik.
Baca Juga: 5 Isi Curhatan Pangeran Harry dalam Memoar yang Bikin Geger Inggris
Banyak kenakalan remaja yang terjadi di ruang pesta tersebut.
"Ada banyak ciuman yang tidak bersalah, yang berjalan seiring dengan minuman yang tidak bersalah. Rum dan Coke, atau vodka, biasanya dalam gelas, dengan cipratan Red Bull yang bebas," ungkap Harry.
Bagi Harry, tempat pesta itu memang jadi tempat teraman dan ternyaman untuk melakukan kenakalan remaja. Tempat itu juga sering jadi tempat untuk dirinya menyendiri.
Meskipun menjadi tempat pesta, Harry mengklaim itu juga tempat di mana kakaknya, William ingin terbuka kepadanya tentang kematian mendiang ibu mereka Putri Diana.
Sayangnya, ketika itu, Harry belum ingin membicarakan tentang kematian ibunya.
"Setiap kali dia membucarakan itu, saya mengubah topik pembicaraan. Dia menjadi frustrasi. Dan saya tidak akan mengakui rasa frustrasinya. Kemungkinan besar, saya bahkan tidak bisa mengenalinya," sesal Harry.