Sosok Atletis Sabda Ahessa Bikin Wulan Guritno Klepek-Klepek, Ini Alasan Atlet Lebih Menarik di Mata Perempuan

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 08 Februari 2023 | 08:20 WIB
Sosok Atletis Sabda Ahessa Bikin Wulan Guritno Klepek-Klepek, Ini Alasan Atlet Lebih Menarik di Mata Perempuan
Potret Seksi Sabda Ahessa dan Wulan Guritno di Sungai (Instagram/@sabdaahessa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sabda Ahessa, kekasih berondong Wulan Guritno yang memiliki perbedaan usia hingga 15 tahun kerap menjadi sorotan. Pesona lelaki 27 tahun tersebut memang tak perlu diragukan lagi. 

Sosok atletis Sabda Ahessa mungkin menjadi satu dari sekian hal yang berhasil meluluhkan hati Wulan Guritno. Dalam Instagramnya, putra kedua dari aktor lawas Sys NS ini memang kerap mengunggah gaya hidupnya yang aktif.

Ia merupakan seorang pemain basket profesional. Bukan cuma itu, Sabda saat ini juga gemar melakukan olahraga tinju. Dengan tubuh ideal dan tinggi badan mencapai 193cm, tak heran jika ia memiliki penggemar.

Ya, kebanyakan perempuan memang tertarik dengan seorang atlet atau lelaki yang memiliki latar belakang atletik. Tapi, tahukah kamu jika ada alasan ilmiah mengapa hal ini terjadi? Berikut penjelasannya seperti dilansir Real Men Real Style.

Baca Juga: Wulan Guritno Disebut Tantenya Indonesia: Selalu Buat Mata Cerah

Tim peneliti Kanada menerbitkan sebuak studi dalam jurnal Evolutionary Psychology tahun 2010 yang menjelaskan mengapa kebanyakan perempuan menyukai atlet atau lelaki dengan tubuh atletis

Teorinya, perempuan menyukai atlet karena mereka ingin berhubungan dengan lelaki yang sehat. Atlet juga menunjukkan motivasi, kekuatan, tekad, dan kerja tim.

Profil Sabda Ahessa. (Instagram/@sabdaahessa)
Profil Sabda Ahessa. (Instagram/@sabdaahessa)

Selain itu, karena "efek halo", lelaki yang membuktikan diri dalam olahraga dianggap lebih kompeten dan memiliki kualitas yang lebih baik di bidang lain.

Para peneliti secara khusus tertarik pada olahraga tim versus olahraga individu . Mereka bertanya-tanya apakah atlet tim lebih atraktif, karena bermain dalam tim menunjukkan bahwa mereka dapat berkolaborasi dan bekerja sama.

Studi Utama

Baca Juga: Potret Seksi dan Elegan Wulan Guritno saat Kenakan Lingerie Bra Hitam

Pertama, para peneliti merekrut 125 perempuan dan 119 laki-laki dari universitas Kanada. Usia peserta berkisar antara 18-25 tahun dan berasal dari berbagai disiplin ilmu.

Dalam studi kecil sebelumnya, orang-orang menilai sekelompok besar lawan jenis, foto kepala yang tidak tersenyum dari berbagai orang. Foto-foto dengan peringkat tertinggi dan terendah dipilih untuk studi yang lebih besar.

Singkatnya, foto dan deskripsi yang ditampilkan secara acak kepada peserta bervariasi, di antaranta daya tarik, keterlibatan olahraga dan status.

Hasilnya, menjadi seorang atlet memang meningkatkan persepsi tentang sifat positif dan menarik seorang lelaki. Olahraga individu vs tim sebenarnya tidak terlalu penting. Dorongan terbesar adalah antara atlet vs non-atlet.

Secara keseluruhan, ketika atlet individu dan tim digabungkan, mereka mengalahkan non-atlet di setiap area. Atlet (tim dan individu) dipandang memiliki disposisi emosional yang lebih baik, leterampilan sosial yang lebih baik, rasa malas yang kurang, lebih sehat, lebih percaya diri dan lebih kompetitif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI