Suara.com - Netherland Indies Civil Administration atau (NICA) adalah badan yang bertugas sebagai penghubung antara Pemerintah Kolonial Belanda di pengasingan dengan Komando Tertinggi Sekutu di Pasifik. NICA memang telah disiapkan belanda jika Jepang menyerah.
Seperti dikutip dari Ruangguru, NICA dibentuk pada 3 April 1944 di Australia. Dalam sebuah kesepakatan, pemerintah Belanda dan perwakilan dari pasukan sekutu menyepakati bahwa jika Hindia Belanda berhasil direbut oleh pasukan sekutu, maka Hindia Belanda akan diserahkan kepada pemerintahan sipil NICA.
NICA dibentuk tanggal 3 April 1944 di Australia. NICA adalah badan yang bertugas sebagai penghubung antara Pemerintah Kolonial Belanda di pengasingan dengan Komando Tertinggi Sekutu di Pasifik.
Seperti dikethaui, pasukan sekutu kembali lagi masuk di Indonesia pada 29 September 1945 untuk melucuti Jepang. Kedatangan yang dipimpi oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison mulanya disampung dengan terbuka oleh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Cerita Sadis di Jalan Gedong Opat Cimahi yang Diusulkan Berganti Jadi Jalan Veteran
Mereka dianggap membawa perdamaian, setelah Indonesia melalui masa penjajahan Jepang. Begitu tahu bahwa pasukan sekutu ditunggangi oleh NICA, respons masyarakat Indonesia berbalik arah.
Masyarakat Indonesia menduga tujuan kedatangan pasukan NICA di Indonesia untuk merebut kembali kekuasaan kolonial Belanda di bumi Nusantara.
Pada waktu itu, NICA yang dipimpin oleh Van der Plas dan Van Mook berusaha mempersenjatai kembali Koninklijk Nederlands Indisch Leger atau biasa disebut KNIL, yaitu Tentara Kerajaan Belanda yang ditahan oleh pasukan Jepang di Indonesia.
Orang-orang NICA dan KNIL di Jakarta, Surabaya, dan Bandung mengadakan provokasi sehingga memancing kerusuhan. Selain itu, pasukan NICA pun sering melakukan teror kepada pemimpin-pemimpin dan masyarakat Indonesia. Hal ini pun membuat marah masyarakat Indonesia yang ingin mempertahankan kemerdekaan.
Lantas, kenapa NICA mempersenjatai tawanan perang (KNIL)? Seperti yang kita ketahui, alasan utama kedatangan pasukan sekutu di Indonesia, antara lain:
Baca Juga: Dibantu Thanos, Pejuang Kemerdekaan Indonesia di Cimahi Serang Markas Belanda dan Tentara Sekutu
- Melucuti persenjataan, dan memulangkan kembali tentara Jepang dari Indonesia.
- Membebaskan warga Belanda maupun Eropa yang menjadi tawanan perang, pada masa pendudukan Jepang.
- Memulihkan segala situasi baik pemerintahan, dan kestabilan bagi Indonesia, agar Belanda dapat menguasai kembali bekas kawasan jajahannya itu.
Kemudian, skutu mulai mencoba untuk menguasai kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Hal ini agar upaya pemulangan para tawanan baik dari Jepang maupun Belanda lebih mudah, karena wilayah tersebut merupakan kota kunci di Indonesia.
Bangsa Indonesia kemudian berjuang dengan cara diplomasi serta kekuatan senjata untuk melawan Belanda. Konflik antara Indonesia dengan Belanda ini akhirnya melibatkan dunia internasional untuk menyelesaikannya.
Saat itu pemerintah kita bersikeras menentang kehadiran staf NICA dan juga penggunaan nama Hindia Belanda dalam lembaga tersebut (Netherland Indies artinya Hindia Belanda).
Akhirnya Januari 1946, NICA diubah menjadi Allied Military Administration-Civil Affairs Branch (AMACAB) yang merupakan Bagian Administrasi Sipil Tentara Sekutu. Setelah Inggris meninggalkan Indonesia dan pembubaran SEAC pada Juni 1946, namanya kembali diganti menjadi Tijdelijke Bestuursdienst atau Pemerintahan Administratif Sementara.